Salin Artikel

Dokter Paru Sebut Disinformasi soal Covid-19 Seliweran di Medsos, Bahaya bagi Masyarakat

Erlina menilai disinformasi tersebut akan semakin berbahaya ketika masyarakat tak memahami pencegahan penyebaran virus corona.

"Ini memang jadi masalah bahwa masyarakat tidak berperan aktif menjadi agen edukasi. Edukasi hanya dilakukan media massa. Yang bahayanya adalah di medsos berseliweran disinformasi," ujar Erlina dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/7/2020).

Erlina menilai, upaya penanggulangan virus corona yang disampaikan media massa kurang efektif apabila tak dibarengi dengan kesadaran masyarakat.

Salah satu kesadaran yang harus diperhatikan masyarakat adalah penyebaran virus corona berpotensi terjadi di tempat keramaian.

Misalnya, di perkantoran, tempat hiburan, hingga transportasi.

"Artinya kalau ada keramaian, di sana kemungkinan terjadi tranmisi (penyebaran Covid-19)," katanya.

Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah supaya terus mendorong masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan di tengah penerapan kebiasaan baru.

Dorongan protokol kesehatan yang dimaksud adalah kedisiplinan masyarakat menggunakan masker hingga rajin mencuci tangan.

Namun demikian, dorongan tersebut tak semata-mata hanya memberikan imbauan. Melainkan juga harus dilakukan pemantauan agar berjalan efektif.

"Diawasi secara real time dan on the spot," kata dia.

"Protkol kesehatan itu mutlak, betul-betul dilaksanakan dan pelaksanannya jangan dibiarkan, tapi ada pemantauannya," tegas dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/22/11025551/dokter-paru-sebut-disinformasi-soal-covid-19-seliweran-di-medsos-bahaya-bagi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke