Salin Artikel

Pakar: Saya Tidak Melihat Pemerintah Melakukan Edukasi Masif...

Hal inilah yang menurut Pandu membuat masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Bagaimana masyarakat bisa patuh tapi tidak ada edukasi? Saya tidak melihat pemerintah melakukan edukasi yang masif, kampanye untuk ini. Tidak ada," ujar Pandu kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).

"Harus ada program khusus untuk dapat melakukan komunikasi publik secara terstruktur, masif, terukur dan memiliki standar," lanjut dia.

Menurut Pandu, pemerintah harus mengevaluasi seluruh strategi yang saat ini diterapkan.

Evaluasi itu mesti dilakukan supaya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin tinggi.

"Pemerintah harus mengevaluasi strategi yang sekarang. Mengapa kok gagal?" ujar dia.

"Masalahnya kan ada di testing, surveilans, promosi, juga tentang kepatuhan masyarakat untuk pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Rendah sekali," lanjut Pandu.

Pemerintah harus mencari pendekatan agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dengan baik tanpa harus ada sanksi yang berat.

Pandu menyebut, sebaik apapun pemerintah menerbitkan regulasi yang mengatur sanksi, tanpa pendekatan yang tepat, masyarakat tetap tidak akan mematuhi. Artinya, regulasi itu sia-sia.

Pandu menegaskan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan bakal berdampak signifikan bagi upaya menekan angka Covid-19 di Indonesia.

"Perilaku penduduk sama surveilans, kalo itu dipatuhi bisa menekan. Wajib juga tidak bisa di atas kertas, bisa saja pemerintah besok mengeluarkan PP tentang wajib pakai masker tapi bagaimana itu bisa terimplementasi dengan baik di masyarakat," kata Pandu.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari laman Covid19.go.id hingga Senin (20/7/2020) ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 88.214.

Sementara, jumlah pasien sembuh 46.977 orang dan yang meninggal dunia, yakni sebanyak 4.239 orang.

Adapun, data dari Laman Worldometers.info hingga Senin ini, jumlah kasus positif Covid-19 di China mencapai 83,682, pasien sembuh sebanyak 78,779 dan yang meninggal dunia sebanyak 4,634.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/21/06000031/pakar--saya-tidak-melihat-pemerintah-melakukan-edukasi-masif-

Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke