Salin Artikel

Wakil Ketua KPK Sebut Praktik Korupsi Dapat Dilihat dari Gaya Hidup

Alex mengatakan, bila aset-aset yang dimiliki seorang pejabat melebihi penghasilannya, maka pejabat itu dapat dicurigai telah melakukan korupsi.

"Paling gampang untuk mencurigai atau istilah dalam investigasi itu refleks seseorang itu melakukan korupsi atau penyimpangan itu dari mana, dari lifestyle-nya, mobilnya apa, rumahnya di mana, bandingkan dengan penghasilan yang bersangkutan," kata Alex, Kamis (16/7/2020).

Oleh karena itu, menurut Alex, seorang atasan semestinya dapat mendeteksi apabila anak buahnya melakukan praktik korupsi atau tidak bila melihat harta yang dimiliki anak buah dibanding penghasilannya.

Namun, kata Alex, hal tersebut jarang dilakukan. Ia mencontohkan kasus korupsi pegawai pajak Gayus Tambunan yang ternyata memiliki kekayaan miliaran rupiah.

"Seringkali hal itu tidak kita lakukan dan tahu-tahu sudah terlambat. Seperti kasus Gayus itu sudah terlambat, dia sudah terlanjur menumpuk harta kekayaan kalau dirupiahkan itu seratus miliar, golongan pegawai III B," kata Alex.

Contoh lainnya adalah mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin yang diketahui mempunyai harta mencapai Rp 500 miliar dalam bentuk tanah dan bangunan.

Alex menambahkan, tanah dan bangunan memang aset favorit para pejabat untuk menumpuk kekayaannya.

"Banyak pejabat kita itu menumpuk kekayaannya dengan cara membeli tanah bangunan, itu menunjukkan simbol prestise," kata Alex.

Alex pun mengaku heran saat membaca laporan kekayaan pejabat yang jumlah rumahnya mencapai sepuluh rumah.

"Saya kadang-kadang geleng kepala, tidak cukup 1-2 tanah bangunan yang dimiliki, kadang-kadang sampai puluhan bidang tanah dia miliki. Saya kadang berpikir, untuk apa orang memiliki rumah sampai sepuluh, toh yang ditinggali cuma satu rumah," ujar Alex.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/16/14293221/wakil-ketua-kpk-sebut-praktik-korupsi-dapat-dilihat-dari-gaya-hidup

Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke