Salin Artikel

Kasus Covid-19 Menembus 50.000, Masih Banyak yang Bandel Tak Pakai Masker...

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Kamis (25/6/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat ada penambahan kasus pasien positif Covid-19 sebanyak 1.178 kasus selama 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 50.187 kasus terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Sebanyak 1.178 kasus baru pasien positif Covid-19 ini tersebar di 29 provinsi.

Tercatat, lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, yakni Jawa Timur (247 kasus baru), DKI Jakarta (196 kasus baru), Sulawesi Selatan (103 kasus baru), Maluku Utara (80 kasus baru), dan Jawa Tengah (78 kasus baru).

Achmad Yurianto mengatakan, tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker menyebabkan tingginya jumlah kasus baru Covid-19 di lima daerah itu.

"Dari penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terhadap beberapa provinsi itu. sebagian besar kontak erat masih dijalankan," kata dia.

Yuri pun menyebut, kebiasaan masyarakat yang masih enggan memakai masker dan tidak disiplin menjaga jarak menjadi faktor utama masih adanya penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, Yuri mengingatkan masyarakat untuk memakai masker dan menjaga jarak aman saat berada di luar rumah.

"Merujuk perkembangan data yang ada, kedua hal ini sangat penting kita lakukan secara disiplin bersama-sama," ujar dia.

Selain itu, Yuri menyampaikan, ada lima provinsi yang tidak terdapat kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Kelima provinsi itu yakni Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan NTT.

Penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 446 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Ia mengatakan, sejak Rabu (24/6/2020) hingga Kamis (25/6/2050) pemerintah telah memeriksa 19.510 spesimen dari 13.239 orang terkait Covid-19.

Dengan demikian total yang diperiksa kini berjumlah 708.962 spesimen dari 427.158 orang. Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

Pemerintah juga mencatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 37.294 orang hingga Kamis (25/6/2020).

"Kami masih melakukan pemantauan di seluruh wilayah di Tanah Air terhadap orang-orang yang perlu kita pantau (ODP) sebanyak 37.294 orang," ujarnya.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak13.323 orang.

Sembuh dan Meninggal Dunia

Berdasarkan data yang sama, juga diketahui ada penambahan 791 pasien Covid-19 yang sembuh.

"Jumlah kasus sembuh 791 sehingga totalnya adalah 20.449 orang," ungkap Yuri.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Jumlah penambahan 791 kasus harian pasien sembuh tersebut adalah yang paling tinggi sejak kasus virus corona di Indonesia diumumkan 2 Maret lalu.

Dari penelurusan Kompas.com, rekor penambahan kasus harian pasien sembuh juga terjadi pada 14 Juni 2020 dengan 755 orang.

Namun, pada 15 Juni penambahan kasus harian pasien sembuh menurun menjadi 592 orang. Kemudian, 16 Juni penambahan kasus harian kembali menurun menjadi 580 orang.

Pada 17 Juni, menurun lagi menjadi 540 orang. Lalu, pada 18 Juni, terjadi kenaikan kasus harian pasien sembuh menjadi 555 orang.

Selanjutnya, selama 19-22 Juni, jumlah harian pasien sembuh terus merosot hingga angka 331 orang.

Selanjutnya, pada 23 Juni, kasus harian pasien sembuh tercatat sebanyak 506 orang.

Terakhir, pada 24 Juni kasus harian pasien sembuh menurun lagi menjadi 471 orang.

Kendati demikian, masih ada kabar duka yang disampaikan Yuri terkait penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 24 -25 Juni 2020, diketahui ada 47 pasien Covid-19 yang tutup usia dari seluruh lokasi perawatan di Indonesia.

"Sehingga jumlah totalnya menjadi 2.620," ujar Achmad Yurianto.

Wajib Pakai Masker

Melihat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sebagai kebiasaan baru.

Tidak boleh ada lagi yang menjalankan kebiasaan lama dengan tidak memakai masker atau tak menjaga jarak dengan orang lain.

"Terapkan kebiasaan-kebiasaan baru kita. Kita tidak boleh lagi menjalankan kebiasaan lama yang merasa aman dengan tidak menggunakan masker, yang merasa aman dengan tidak menjaga jarak," tutur dia.

Yuri mengatakan, hingga saat ini penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan pemerintah, ditemukan bahwa faktor penyebab menyebarnya virus adalah masyarakat yang tak mematuhi protokol kesehatan. Baik itu tak menjaga jarak atau tak menggunakan masker.

"Dari kasus positif yang kita rawat, selalu faktor tidak menjaga jarak, faktor tidak menggunakan masker. Ini adalah faktor utama yang menyebabkan penularan," ujar dia.

Yuri menyebut bahwa membiasakan diri menerapkan protokol kesehatan harus dimulai dari keluarga.

Keluargalah yang menjadi kekuatan utama untuk adaptasi kebiasaan baru, yakni kebiasaan menjaga jarak, menggunakan masker, dan kebiasaan mencuci tangan.

"Inilah kebiasaan baru yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kt karena kita yakin apabila ini dilakukan ssecara serempak, secara bersaama-sama, secara terus menerus ini akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk mencegah penyebaran Covid-19," ucap Yuri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/26/06332671/kasus-covid-19-menembus-50000-masih-banyak-yang-bandel-tak-pakai-masker

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke