Penambahan itu menyebabkan kini ada 37.420 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Data dan informasi ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Sabtu sore.
"Dari kasus yang kami dapatkan untuk konfirmasi positif Covid-19 hari ini sebanyak 1.014 orang, sehingga total menjadi 37.420 orang," ujar Yurianto.
Yurianto memaparkan, setidaknya ada lima provinsi yang mencatat penambahan kasus Covid-19 dalam jumlah tinggi.
Provinsi itu adalah Jawa Timur dengan 176 kasus baru, Sulawesi Selatan dengan 125 kasus baru, dan Kalimantan Selatan dengan 123 kasus baru.
Berikutnya, ada DKI Jakarta dengan 121 kasus baru dan Sumatera Utara dengan 94 kasus baru.
1. Pasien sembuh bertambah
Pemerintah juga mengonfirmasi penambahan pasien sembuh Covid-19 sebanyak 563 orang dalam 24 jam terakhir, yaitu sejak Jumat (12/6) hingga Sabtu (13/6/2020) pukul 12.00 WIB.
Dengan demikian, total pasien sembuh kini berjumlah 13.776 orang.
"Kasus sembuh yang kita dapatkan hari ini ada 563, sehingga akumulasi seluruhnya menjadi 13.776 orang," kata Yurianto.
"Kalau kita lihat angka ini, maka akan berada di kisaran 53,8 persen dari kasus yang kita rawat," tuturnya.
Jumlah pasien sembuh terbanyak pada hari Sabtu ada di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penambahan 252 orang, diikuti DKI Jakarta 59 orang, dan Jawa Barat serta Sulawesi Selatan 36 orang.
2. Masih ada yang meninggal
Meski begitu, masih ada kabar duka yang disampaikan Yurianto dengan adanya penambahan 43 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Total, ada 2.091 pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia setelah mereka dinyatakan terinfeksi virus corona.
"Sekitar 5,78 persen kalau kita lihat angka kematiannya," ucap Yurianto.
Jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia terbanyak pada hari Sabtu berada di provinsi Jawa Timur dengan penambahan 14 pasien, diikuti DKI Jakarta 8 pasien, lalu Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara masing-masing 4 pasien.
3. Jumlah ODP dan PDP
Puluhan ribu orang di Indonesia kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) hingga Sabtu (13/6/2020).
Data menunjukkan, hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, terapat 42.250 orang yang berstatus ODP dan 13.578 orang berstatus PDP.
"Ada 42.450 ODP, 13.578 PDP," demikian informasi yang disampaikan Yurianto.
Yuri mengungkapkan bahwa terdapat 16.574 spesimen dari 11.128 orang yang diperiksa selama 24 jam terakhir.
Seperti diketahui, spesimen dari satu orang dapat diambil lebih dari satu kali.
"Hari ini kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 16.574 orang (spesimen)," ujar Yuri.
Dengan demikian, kata Yuri, total spesimen yang telah diperiksa hingga Sabtu berjumlah 495.527 spesimen dari 313.275 orang.
Pemeriksaan spesimen tersebut dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR), maupun tes cepat molekuler (TCM).
5. Tes massal masih rendah
Achmad Yurianto, mengakui bahwa jumlah tes massal terkait pemeriksaan virus corona masih terbilang rendah.
Menurut Yuri, saat ini kemampuan pemerintah yaitu melaksanakan 1.752 tes per 1 juta penduduk.
"Secara keseluruhan kalau kita menghitung seluruh wilayah Tanah Air, tes kita memang masih rendah, yaitu 1.752 tes per 1 juta penduduk," kata Yuri.
Namun, Yurianto menyatakan, hal tersebut bukan berarti pemerintah tidak serius menangani Covid-19.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas banyak wilayah yang luas.
Maka, menurut dia, kemampuan tes massal Covid-19 di Indonesia saat ini tidak bisa dibandingkan dengan negara lain.
"Tanah Air kita terdiri dari banyak kepulauan, banyak wilayah yang cukup luas dengan kepadatan dan risiko mobilitas orang yang terkait faktor dengan orang pembawa penyakit cukup besar yang sangat berbeda," ujar dia.
Yuri menuturkan, saat ini pemerintah tengah mempelajari beberapa daerah lain yang kini jadi episentrum penularan Covid-19. Misalnya, Surabaya dan Makassar.
"Ini jadi faktor pengukur yang lebih obyektif jika kita mau melihat kinerja secara keseluruhan dari upaya kita bersama dalam menanggulangi Covid-19," kata Yuri.
Selanjutnya, ia pun mengingatkan masyarakat untuk turut bekerja sama dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
Yuri mengimbau soal pentingnya menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.
"Kunci utama adalah memutus mata rantai penularan. Menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan adalah kebiasaan baru yang harus kita lakukan," kata Achmad Yurianto.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/14/12105991/update-13-juni-total-kasus-covid-37420-jumlah-meninggal-2091-orang