Apalagi, sejumlah pihak memprediksi perang melawan Covid-19 akan berlangsung lama.
Oleh karena itu, masyarakat harus dapat membiasakan diri dengan normalitas gaya hidup yang baru atau the new normal di tengah pandemi.
"Dan untuk hidup dengan new normal, maka diperlukan ketenangan dan kemenangan psikologis untuk menghadapinya," kata Retno dalam diskusi bersama PBNU secara virtual, Selasa (19/5/2020).
"Di sinilah peran para tokoh dan ulama NU diperlukan dalam memberikan ketenangan dan dukungan spiritual bagi masyarakat," kata dia.
Menurut Retno, peningkatan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara turut berpengaruh terhadap kondisi perekonomian global.
Hal ini turut berdampak pada meningkatnya kekhawatiran masyarakat lantaran kondisi tersebut turut berdampak pada kesejahteraan mereka.
Retno pun mengingatkan bahwa kekhawatiran berlebihan terhadap situasi pandemi akan mempengaruhi imunitas tubuh seseorang sehingga mereka akan mudah terserang penyakit.
"(Oleh karena itu) ketenangan dalam menghadapi pandemi ini diharapkan akan dapat meningkatkan sistem imunitas terhadap virus ini," ujar dia.
Retno juga turut mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan pandemi ini dan menenangkan masyarakat.
Di tengah kemajuan teknologi informasi seperti sekarang, penyebaran arus informasi di tengah masyarakat begitu cepat.
Namun, tidak jarang informasi yang disampaikan justru tidak tepat dan bisa meningkatkan kekhawatiran masyarakat.
Dampaknya, potensi perpecahan sosial maupun politik kian menguat.
"Kita semua harus menutup semua (potensi) perpecahan yang akan timbul. Oleh karen itu saya yakin para pemimpin agama memiliki peran penting untuk memastikan keberlangsungan bangsa ini," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/19/20461351/hadapi-new-normal-menlu-sebut-pentingnya-peran-tokoh-agama