JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah tidak bisa lagi melihat dengan mata kirinya.
Meskipun, kondisi mata kirinya sempat membaik usai menjalani operasi akibat disiram air keras.
“Untuk mata saya yang sebelah kiri tadinya telah dilakukan operasi agar bisa melihat dengan baik. Sempat bisa melihat hampir dua tahun dan kemudian dua bulan lalu kondisinya sudah sama sekali tidak bisa melihat,” kata Novel dalam diskusi daring, Senin (18/5/2020).
Menurut Novel, sejauh ini tidak ada yang dapat dilakukan untuk menolong kondisi mata kirinya tersebut.
Sementara, mata kanannya juga belum sembuh total.
Novel mengatakan, kornea mata kanannya mengalami luka carut sehingga membuat pandangannya tidak jelas.
Kemudian, selaput pelindung kornea mata kanannya juga rusak.
“Dan selaput di depannya yang sobek dan rusak, kemudian tumbuh dengan bergelombang dan ada bercak-bercak putih, itu menghalangi pandangan,” tuturnya.
Novel pun berharap penglihatannya dapat semakin membaik.
Diketahui, pada 11 April 2017 subuh, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Saat itu Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Cairan itu tepat mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak.
Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.
Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu Ronny Bugis dan Rahmat Kadir. Keduanya masih berstatus anggota polisi aktif.
Kini, kasus tersebut sudah memasuki tahap persidangan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/18/18170701/novel-baswedan-mata-kiri-saya-sudah-tidak-bisa-melihat