Salin Artikel

Cerita Relawan Medis di RSD Wisma Atlet: Gentar tapi Tetap Maju

Berangkat dari Surabaya, Jawa Timur, satu bulan yang lalu, Steven mengaku gentar. Namun, ketakutannya pudar ketika sadar bahwa ingin punya pengalaman dalam penanganan wabah internasional.

“Jadi waktu itu sempat terpikir sih takut mau mendaftar, karena katanya kan berbahaya,” kata Steven melalui siaran langsung di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (29/4/2020).

“Intinya saya sebagai perawat mengatakan kapan saya bisa turun tangani wabah internasional secara langsung, mungkin sampai saya tua pun saya tidak bisa punya pengalaman, jadi apa salahnya coba untuk maju,” sambung dia.

Ia pun menceritakan bagaimana bisa sampai ke RSD Wisma Atlet. 

Informasi mengenai lowongan sebagai relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 didapat dari rekannya yang telah bertugas terlebih dahulu.

Meski gentar, ia akhirnya mendaftarkan diri karena ingin menambah pengalaman serta membuktikan bahwa dirinya mampu.

Setelah itu, Steven mengikuti proses seleksi, termasuk memenuhi sejumlah persyaratan administrasi.

Sebelum benar-benar bertugas, Steven dan relawan lainnya harus mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

“Setelah (medical check-up) dari Prodia (di Jakarta) kami ke Wisma Atlet, sampai di Wisma Atlet kami juga masih melakukan sesi foto rontgen dengan rapid test,” ujarnya.

Kini, ia bertugas di ruang perawatan High Care Unit (HCU) di RSD Wisma Atlet. Unit tersebut merupakan tempat bagi pasien yang membutuhkan layanan khusus.

Sehari-hari, tugasnya memonitor hingga melakukan tes swab kepada para pasien di unit tersebut.

“Mulai dari monitor tanda-tanda vital pasien, keluhan-keluhannya dia, penyakitnya dia, pemeriksaan laboratorium lengkap, pemeriksaan swab dan segala macam,” tutur dia.

Ia sudah bertugas selama hampir sebulan, tepatnya pada 4 Mei mendatang. Setelah itu, keesokkan harinya, ia dan relawan lainnya akan memasuki masa karantina selama 14 hari.

Usai karantina, masa tugas Steven akan diperpanjang untuk satu bulan berikutnya.

Diberitakan, hingga Rabu hari ini, 28.900 orang dari seluruh Indonesia sudah mendaftar sebagai relawan.

Dari jumlah tersebut, relawan medis berjumlah 5.500 orang dan sisanya merupakan relawan non-medis.

Gugus Tugas pun mengakui masih membutuhkan relawan medis untuk menangani wabah Covid-19 ini.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/29/18573491/cerita-relawan-medis-di-rsd-wisma-atlet-gentar-tapi-tetap-maju

Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke