Seruan Mahfud tersebut sebagai upaya menjalani social distancing atau membatasi interaksi sosial dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.
"Diharapkan kepada tokoh-tokoh agama, ormas, majelis keagamaan, dan takmir mesjid supaya juga memberikan pengertian ke jamaah untuk memilih beribadah di rumah masing-masing dulu," ujar Mahfud dalam keterangan video Kemenko Polhukam, Senin (16/3/2020).
Mahfud meyakini jika tokoh agama menyerukan imbauan tersebut maka upaya social distancing akan berjalan efektif.
Dia mengatakan, melakukan ibadah di rumah juga sudah dilakukan di negara-negara Timur Tengah, seperti Kuwait hingga Qatar.
"Di negara-negara Timur Tengah, termasuk masjidil haram, Kuwait, Qatar, dan sebagainya, seruan seperti ini sudah dilakukan," katanya.
"Mari kita jaga keselamatan kita bersama dengan penuh gotong-royong dan kebersamaan," terang dia.
Dia mengatakan, upaya dan sosialiasi social distancing diharapkan dapat berlangsung efektif.
Hal itu dilakukan supaya dapat meredam penyebaran virus corona.
"Hindari kerumuman, kalau tidak trlalu penting, jangan berdekatan dengan orang lain, sehingga kita semuanya bisa meminimalisir serangan Covid-19," ungkap Mahfud.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan jumlah pasien yang terkonfirmasi mengidap virus corona atau Covid-19 bertambah sebanyak 17 orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam keterangan pers kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/3/2020).
"Ada penambahan jumlah pasien sebanyak 17 orang (positif tertular virus corona) sehingga saat ini ada 134 pasien yang tertular," ujar Achmad Yurianto.
Adapun 17 pasien itu tersebar di sejumlah wilayah.
Secara khusus, lokasinya berada di Jawa Barat (satu pasien), Jawa Tengah (satu pasien), Banten (satu pasien), dan DKI Jakarta (14 pasien).
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/17/09470221/cegah-corona-mahfud-minta-tokoh-agama-ajak-masyarakat-ibadah-di-rumah