"Enggak masalah sih itu, kan disterilisasi di sana dan itu sudah discreening, enggak usah terlalu ketakutan warga Natuna. Saya kalau jadi Menkes membuktikan akan tidur di sana bersama rakyat Natuna, gitu," ujar Ribka usai mengikuti kegiatan PDI-P di Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/2/2020)
Ribka menilai seharusnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga turut datang ke Natuna untuk meyakinkan warga.
Hal itu dilakukan supaya masyarakat tidak berpikir isolasi tersebut sebagai upaya memindahkan virus corona ke Natuna.
Di sisi lain, Ribka menilai pemerintah kurang sosialiasi terkait rencana isoliasi. Sehingga, keputusan pemerintah pun disambut penolakan masyarakat Natuna.
"Karena sosialisasi dan meyakinkannya itu kurang mantap. Tapi mungkin kalau semua pemerintah, 'saya tidur bersama rakyat di sini (Natuna), saya membuktikan bahwa tidak akan ada satu pun yang kena corona', nah mantap itu," kata Ribka.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa Pemerintah telah memulangkan 243 WNI dari Provinsi Hubei ke Tanah Air.
Dari jumlah itu, lima orang di antaranya adalah tim aju atau tim pendahulu.
Menlu menyatakan seluruh WNI tersebut ditambah 42 tim penjemput akan diobservasi di Natuna.
"Menkes akan berkantor di Natuna. Juru bicara dari Menkes dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," kata Retno.
Kebijakan pemerintah mengobservasi WNI yang tiba dari Wuhan di Natuna menuai protes.
Salah satunya dari Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti. Ngesti menjelaskan, fasilitas di daerahnya sangat terbatas.
Dia mengkhawatirkan jika warganya akan terjangkit virus corona tersebut. Selain itu, sejumlah warga turun ke jalan dan mendesak pemerintah memperhatikan nasib warga di sekitar lokasi karantina para WNI dari Wuhan.
Mereka juga mendesak Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk berkantor di Rinai
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/02/19015441/anggota-dpr-ribka-tjiptaning-kalau-jadi-menkes-saya-tidur-di-natuna