Salin Artikel

Puan Tak Hadir dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat paripurna ke-7 masa persidangan II Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).

Berdasarkan jadwal DPR, rapat paripurna seharusnya dimulai pada pukul 11.00 WIB. Namun, bel tanda rapat dimulai berdering sekitar pukul 11.30 WIB.

Pimpinan rapat paripurna kali ini adalah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra dan didampingi oleh Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Aziz Syamsuddin dan Muhaimin Iskandar.

Namun, rapat paripurna tak dihadiri oleh Ketua DPR Puan Maharani.

Dasco membacakan jumlah anggota dewan yang hadir pada rapat, yaitu sebanyak 285 dari total 575 orang anggota. Artinya, sekitar 290 anggota DPR tak hadir dalam rapat paripurna.

"Berdasarkan absensi yang ditandatangani anggota, 285 dari total 575 anggota hadir dan dihadiri seluruh fraksi maka kuorum tercapai," ujar Dasco.

Dasco mengatakan, jumlah anggota DPR yang hadir sudah memenuhi syarat untuk membuka Rapat Paripurna.

Lalu, ia mengetuk palu, tanda dibukanya rapat Paripurna.

Kemudian, Dasco menyampaikan belasungkawa atas terjadinya bencana banjir di Jabodetabek.

"Kita doakan korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan korban yang luka-luka dapat pulih," ujarnya.

Lebih lanjut, Dasco meminta, pemerintah unttuk meningkatkan mitigasi bencana dan membangun kesadaran masyarakat dalam pengurangan resiko bencana.

"Untuk itu, marilah kita berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing," ucapnya.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, Puan tengah menghadiri pertemuan Tahunan Parlemen Asia Pasifik (APPF) di Canberra, Australia (13/1/2020).

Isu kesetaraan gender menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan tahunan ke 28 Parlemen Asia Pasifik ( APPF) yang berlangsung sejak 12 hingga 16 Januari 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/13/12185181/puan-tak-hadir-dalam-rapat-paripurna-pembukaan-masa-sidang

Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke