Muhadjir mengatakan, semarak malam pergantian tahun membuat masyarakat lengah mengantisipasi potensi banjir.
"Jadi memang ini kejutan karena pas tahun baru, kan? Pintar juga hujannya ini, ketika orang sedang lengah kan, semua senang-senang, datang banjir," kata Muhadjir saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2019).
Muhadjir menilai, kelengahan masyarakat tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat banjir kali ini menciptakan kekacauan yang lebih besar dibanding banjir-banjir yang pernah terjadi sebelumnya.
"Karena itu, ini pelajaran berharga untuk kita semua. Ketika kita sedang bergembira sedang bersuka ria jangan lupa mungkin bala siap mengintai kepada kita," ujar Muhadjir.
Di samping itu, Muhadjir juga menyebut banjir yang terjadi di Jabodetabek merupakan dampak dari hujan besar yang masuk dalam siklus 25 tahunan.
"Karena itu kalau kemudian menciptakan dampak yang sangat meluas tidak hanya terjadi di DKI Jakarta tapi juga di wilayah-wilayah yang lain itu harus kita maklumi," kata Muhadjir.
Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020), telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat banjir.
“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/02/17195941/menko-pmk-sebut-masyarakat-lengah-antisipasi-banjir-karena-tahun-baru