Salin Artikel

Rencana Presiden Jokowi Bonceng Mahfud naik Sepeda ke KPU...

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menceritakan sejumlah rencana yang akan dilakukannya jika terpilih mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 lalu.

Dalam wawancara khusus Kompas.com di kantor Kemenko Polhukam pada 5 Desember lalu. Mahfud menuturkan bahwa seorang ajudan Presiden Jokowi sempat menemuinya sebelum pendaftaran.

Ajudan tersebut memberikan arahan terkait rangkaian acara pendaftaran calon di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang harus ia ikuti.

Saat itu direncanakan Mahfud dan Jokowi akan berangkat bersama dari Gedung Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat ke kantor KPU.

"Pak Mahfud naik sepeda," ujar Mahfud menirukan ucapan ajudan yang menemuinya itu.

"Naik sepedanya bagaimana?" tanya Mahfud.

"Dibonceng Pak Jokowi. Pak Mahfud yang di belakang," jawab ajudan.

Satu jam sebelum pengumuman cawapres, Mahfud juga meminta menyerahkan curriculum vitae dengan tata cara penulisan nama dan jabatan yang benar.

Waktu itu alasannya agar Jokowi tak keliru dalam menyebutkan nama serta gelar yang dimiliki Mahfud.

"Kemudian ajudan Istana (mengabari), 'Pak saya ditugaskan oleh Istana, Pak Mahfud mengukur baju ke sini'," lanjut Mahfud.

"Waduh, ini waktunya sudah ndak ada. Saya bilang, 'Begini saja, saya kirim baju saja, nanti diukur dari baju saya yang paling cocok, dibuat seukuran itu', imbuhnya.

Namun saat tiba waktu pengumuman, justru bukan namanya yang disampaikan Jokowi untuk menemaninya menghadapi Pilpres 2019.

Jokowi justru mengumumkan nama Ma'ruf Amin yang akan menjadi calon wakil presiden.

Mahfud mengaku, memang ada berbagai versi cerita yang mengemuka dibalik kegagalannya mendampingi Jokowi.

Meski demikian, ia memastikan, seluruh persoalan itu telah selesai saat ini.

"Yang jelas waktu itu memang saya sudah resmi diberitahu oleh Istana, seperti ketika saya menjadi menko ini," pungkasnya.

Simak wawancara selengkapnya dengan Mahfud MD di: Wawancara Khusus - Mahfud MD Menjawab Rumor hingga Bicara Upaya Atasi Industri Hukum - (Bagian 1 dari 2 Tulisan)

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/15/12232381/rencana-presiden-jokowi-bonceng-mahfud-naik-sepeda-ke-kpu

Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke