Oleh karena itu, ditunjuknya Soekarwo sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sama sekali tidak mewakil partai berlambang mercy itu.
Namun, hengkangnya Soekarwo dari Demokrat bukan karena ditunjuk menjadi Wantimpres.
Soekarwo mengaku sudah keluar dari Demokrat sejak ia menjabat Komisaris Utama PT Semen Indonesia pada Mei 2019.
"Sudah keluar (dari Partai Demokrat). Sejak jadi Komisaris Utama Semen Indonesia," kata Soekarwo seusai dilantik Jokowi sebagai Wantimpres di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Soekarwo mengaku keluar dari Demokrat karena posisinya sebagai Komisaris Utama perusahaan pelat merah tak mengizinkan jika ia tetap menjadi anggota parpol.
Soekarwo yang dulunya sempat menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim ini mengaku sudah pamit kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai anggota Wantimpres, Soekarwo mengaku belum mendapat arahan khusus dari Jokowi seusai dilantik tadi.
"Tadi foto-fotoan saja. Saya kira baru rapat internal jam 09.30 hari Senin depan," ujarnya.
Pada masa Pilpres 2019, Soekarwo memang sempat membelot dari keputusan Partai Demokrat.
Saat itu dia mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, padahal partainya mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/13/17191001/jadi-wantimpres-jokowi-soekarwo-tegaskan-sudah-keluar-dari-demokrat