Dengan begitu, Indra akan bersaing dengan dua petinggi Golkar lainnya, yaitu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator Bidang Pratama Bambang Soesatyo.
"Ya, saya akan maju (sebagai calon ketua umum Golkar). Selama ini hanya muncul dua calon, dan itu buruk untuk rasa persatuan di Partai Golkar," kata Indra saat dihubungi wartawan, Selasa (26/11/2019).
Indra mengatakan, dirinya tidak ingin mengulang sejarah pecahnya Golkar karena hanya ada dua calon ketua umum.
Pada munas periode sebelumnya, terjadi ketegangan antara pendukung Aburizal Bakrie dan Agung Laksono hingga lahirlah dua munas.
Kedua munas tersebut menghasilkan dua dewan pimpinan pusat (DPP), yaitu versi Ancol dan Bali.
"Setelah hampir 1,5 tahun terpecah, atas imbauan pemerintah, akhirnya diadakan munas bersama yang menghasilkan SN (Setya Novanto) menjadi ketua umum. Saat munas ada delapan caketum, akibatnya konsolidasi Golkar terganggu," kata Indra.
Meski telah menyatakan akan maju sebagai caketum, Indra mengatakan, dirinya terbuka dengan munculnya caketum-caketum lain.
"Mudah-mudahan akan lebih banyak lagi kader-kader yang mau maju. Saat ini di luar Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, sudah ada tiga caketum, saya, Ridwan Hisyam dan Agun Gundanjar," kata dia.
Untuk diketahui, jelang pemilihan ketua umum Golkar, sejumlah nama kerap disebut-sebut menjadi bakal calon ketua umum.
Dari beberapa nama yang muncul, nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo paling banyak diperbincangkan.
Adapun pemilihan ketua umum Golkar baru akan dilakukan pada awal Desember 2019, melalui forum musyawarah nasional (munas).
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/26/13221251/indra-bambang-utoyo-bakal-maju-sebagai-calon-ketua-umum-golkar