Salin Artikel

Yang Spesial untuk 7 Staf Khusus Milenial Jokowi...

Total, ada 13 staf khusus Presiden yang akan membantu kerja-kerja Kepala Negara.

Dari jumlah itu, tujuh di antaranya merupakan kalangan milenial dengan rentang usia 20 sampai 30-an tahun.

Presiden Jokowi memberi perlakuan spesial kepada para staf khusus milenialnya ini. Mereka diperkenalkan secara langsung oleh Jokowi di teras Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Suasana santai terasa dalam sesi perkenalan itu. Para stafsus duduk berjejer di bean bag atau kursi bantal warna-warni yang sudah disiapkan. Jokowi duduk di tengah-tengah mereka.

"Sore hari ini saya ingin kenalkan stafsus Presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. Di sini kita lihat anak-anak muda semuanya," kata Jokowi membuka sesi perkenalan.

Sambil melihat catatan di tangan, Jokowi lalu memperkenalkan satu per satu para staf khususnya sambil menceritakan secara singkat latar belakang mereka.

Profil singkat 7 stafsus

"Pertama, Saudara Adamas Belva Syah Devara, umur 29 tahun, S2 ganda lulusan Harvard University dan Stanford University di Amerika Serikat," ujar Jokowi.

Jokowi lalu memperkenalkan Belva sebagai pendiri dan CEO Ruangguru, masuk ke Forbes 30 dengan umur di bawah 30 tahun serta mendapatkan medali emas dari Lee Kuan Yew saat lulus sarjana di Nanyang Technology University di Singapura.

"Kedua, Putri Indahsari Tanjung, usia masih sangat muda 23 tahun, saya juga kaget masih 23 tahun. Jebolan sarjana Academy of Arts di San Francisco. Kita sering dengar kiprahnya sebagai founder dan CEO di Creativepreneur dan juga menjadi chief business officer of Kreavi," ujar Presiden.

Staf khusus ketiga adalah Andi Taufan Garuda Putra yang berumur 32 tahun, lulusan Harvard Kennedy School. Jokowi mengenalkan Taufan sebagai sosok yang bergerak di dunia entrepreneur, banyak meraih penghargaan atas inovasi dan kepeduliannya atas sektor UMKM.

Taufan adalah pendiri sekaligus CEO Amarta Micro Fintech.

"Saya kenal beliau saat urusan fintech," ujar Jokowi.

Keempat, Ayu Kartika Dewi, 36 tahun. Jokowi memperkenalkan Ayu sebagai salah satu anak muda yang memiliki misi mulia untuk merekatkan persatuan di tengah kebinekaan.

Ia menjadi pendiri dan mentor lembaga Sabang Merauke 1000 Anak Bangsa Merantau untuk Kembali. Ayu meraih gelar MBA di Duke University di Amerika Serikat.

"Kelima, Gracia Billy Mambrasar, umur 31 tahun, ini putra Papua, sebentar lagi selesai di Oxford University, dan nanti Oktober akan masuk ke Harvard University untuk S3," kata Jokowi.

"Billy adalah talenta hebat tanah Papua yang kita harapkan bisa banyak berkontribusi dengan gagasan inovatif dalam membangun tanah Papua," katanya.

Billy juga adalah CEO Kitong Bisa.

"Keenam, Angki Yudistia, umur juga masih muda 32 tahun. Angki adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, Angkie aktif sebagai anggota Asia-Pacific Federation of the Hard of Hearing and Deafened Person, serta anggota International Federation Hard of Hearing of Young People.

Jokowi meminta Angki sekaligus menjadi jubir Presiden di bidang sosial.

"Ketujuh, ini santri, Aminuddin Maruf, usia 33 tahun pernah menjadi Ketum Umum PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Mas Aminuddin saya minta keliling ke santri, ke pesantren untuk menebar gagasan-gagasan inovasi baru," ujar Presiden.

Presiden meyakini dengan bantuan Amin, pesantren bisa melahirkan talenta-talenta hebat untuk memajukan bangsa.

Selain tujuh nama di atas, sebenarnya ada dua staf khusus lain yang juga merupakan wajah baru di Istana. Keduanya adalah Politisi PDI-P Arief Budimanta dan politisi PSI Dini Shanti Purwono.

Namun, keduanya tak ikut diperkenalkan oleh Jokowi. Sebab, Arif (51 tahun) dan Dini Purwono (45 tahun) dianggap tak termasuk kalangan milenial.

Sisanya, staf khusus Jokowi diisi wajah lama, yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit, dan Ari Dwipayana. Terakhir, ada juga Fadjroel Rachman yang sudah diangkat sejak bulan lalu.

Tidak "full time"

Presiden Jokowi meyakini ketujuh anak muda yang ditunjuknya sebagai staf khusus ini bisa menjadi teman diskusi untuk memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif.

Dengan demikian, pemerintah bisa mencari cara-cara baru yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan.

"Mereka juga sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda, diaspora yang tersebar di berbagai tempat," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi menyebutkan, para staf khusus milenial ini tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana.

Jokowi paham kebanyakan mereka adalah para pengusaha muda yang kini masih memimpin perusahaannya masing-masing. Selain itu, ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.

"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang dan berkantor di Istana setiap hari. Menurut dia, pertemuan bisa dilakukan dalam skala mingguan.

"Minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi.

Namun, Jokowi juga menegaskan bahwa para staf khususnya bisa kapan saja memberi masukan.

Jika ada ide yang ingin disampaikan untuk membantu kinerja pemerintah, Presiden siap mendengar.

"Masukan setiap jam, setiap menit kan bisa saja," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Selain itu, ketujuh staf khusus ini juga tak dibagi dalam pembidangan tertentu.

Padahal, keenam stafsus lain yang tak termasuk dalam kalangan milenial sudah diberi tugas sesuai bidang masing-masing.

Ari Dwipayana menjadi stafsus bidang politik dan pemerintahan, Sukardi Rinakit bidang politik dan pers, Arif Budimanta bidang ekonomi, Diaz Hendropriyono bidang sosial, Dini Shanti Purwono bidang hukum, dan Fadjroel Rachman bidang komunikasi.

Jokowi beralasan ingin agar ketujuh stafsus milenial itu bekerja sama sehingga tak membatasi mereka dengan bidang-bidang tertentu.

"Ini staf khusus saya yang baru, untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan gitu," kata Jokowi.

Tak terbayang

Belva Devara berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaannya menunjuk anak-anak muda menjadi staf khusus. Ia tak menyangka Istana akan diisi oleh anak-anak muda.

"Tidak terbayangkan di pemerintahan sebelumnya dan di negara lain, anak-anak muda seperti kami masuk ke ring 1 Istana. Ini merupakan suatu komitmen besar dari Bapak Presiden bahwa anak-anak milenial ini ikut serta ke kebijakan publik. Yang tadinya apatis, tidak boleh apatis lagi," kata Belva.

Billy Mambrasar mengatakan, ia dan keenam rekannya berkomitmen membantu Presiden untuk tidak bekerja dalam business as usual. Semuanya akan memberi masukan-masukan terobosan sesuai keahlian masing-masing.

"Kami mencoba menimbulkan sense kekinian dan teknologi yang berbeda untuk membuat sistem pemerintahan ini lebih efektif dan efisien," kata dia.

Adapun Angkie secara khusus berterima kasih kepada Jokowi karena telah memercayakan dirinya yang disabilitas tunarungu menjadi staf khusus merangkap jubir bidang sosial.

Ia menilai ini merupakan pertanda bahwa kaum disabilitas tak boleh lagi dipandang sebelah mata. Sudah waktunya disabilitas dianggap setara.

"Melalui staf khusus Presiden, mudah-mudahan saya bisa bekerja lebih baik ya dan dibantu dengan teman-teman yang hebat di sini dan bantuan teman teman wartawan dan masyarakat Indonesia, menjadikan Indonesia lebih ramah disabilitas," tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/22/06000701/yang-spesial-untuk-7-staf-khusus-milenial-jokowi

Terkini Lainnya

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke