Seto berharap, sebagai menteri muda, Nadiem dapat membuat sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih ramah anak.
"Kami dengan kabinet baru ini juga akan mendesak kepada menteri pendidikan untuk menciptakan sekolah yang semakin ramah anak, kurikulum yang ramah anak. Kurikulum untuk anak bukan anak untuk kurikulum," kata Seto di kantor LPAI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).
Sekolah ramah anak yang dimaksud Seto adalah sekolah tanpa kekerasan.
Selain itu, sekolah ramah anak juga menggunakan metode belajar-mengajar yang lebih menarik dan kreatif, yang dapat mendorong anak untuk lebih senang belajar.
Di mata Seto, Nadiem tidak hanya punya latar belakang sebagai ilmuwan, tetapi juga praktisi.
Oleh karena itu, Nadiem diharapkan dapat berkoordinasi dengan kepala-kepala dinas pendidikan, menciptakan suasana persahabatan di sekolah.
"Saya berharap atau bayangan saya (Nadiem) menjadi sahabat anak. Menteri yang sebelumnya juga sahabat anak, tapi ini lebih lagi. Masih 35 tahun kan," ujar Seto.
"Saya percaya, beliau dengan membesarkan Gojek, kemampuan berkomunikasi, berorganisasi, manajemen, saya menaruh harapan besar kepada beliau," katanya.
Pendiri sekaligus mantan CEO Gojek Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju Rabu (23/10/2019).
Nadiem diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta bersama 37 menteri dan setingkat menteri lain.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/25/14485601/kak-seto-berharap-nadiem-bikin-sistem-pendidikan-ramah-anak