Salin Artikel

KPK Duga Ada Politik Transaksional dalam Kasus Eks Bupati Seruyan

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Darwan diduga menunjuk PT Swa Karya Jaya (PT SKJ) untuk memenangkan proyek pelabuhan karena telah didukung dalam Pilkada Seruyan tahun 2003.

"Diduga pihak swasta yang dimenangkan dalam proyek tersebut merupakan pihak yang dulunya atau sebelumnya mendukung bupati saat proses pemilihan kepala daerah," kata Febri dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Senin (14/10/2019).

Febri menyampaikan, Darwan diduga telah memberi arahan kepada para kepala dinas supaya PT SKJ memenangkan proyek tersebut.

Di samping itu, Febri menyebut, ada beberapa kejanggalan dalam proses lelang yang memudahkan jalan PT SKJ untuk memenangkan lelang.

Beberapa di antaranya yakni panitia lelang yang mengabaikan ketidaklengkapan atau kekurangan persyaratan dokumen prakualifikasi PT SKJ serta waktu pengambilan dokumen lelang yang hanya sehari.

"Jadi kami melihat beberapa fakta-fakta yang ditemukan pada proses penyelidikan dan memperkuat bukti yang ada," ujar Febri.

Selain mengatur agar proyek dimenangkan PT SKJ, Darwan juga diduga menerima kiriman uang dari perusahaan tersebut melalui anaknya.

"Pada tahun 2009, diduga DAL melalui anaknya menerima uang dengan cara beberapa kali transfer dari PT SKJ sejumlah Rp 687.500.000," kata Febri.


KPK menetapkan eks Bupati Seruyan periode 2003-2008 dan 2008-2013 Darwan Ali sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan Pelabuhan Laut Teluk Segintung.

Dalam perkara ini, diduga keuangan negara dirugikan sekitar Rp 20,84 miliar.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/14/20083721/kpk-duga-ada-politik-transaksional-dalam-kasus-eks-bupati-seruyan

Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke