Salin Artikel

Kronologi Unjuk Rasa di DPR hingga Kericuhan di Semanggi Versi Demonstran

Adapun, massa aksi menuntut DPR dan pemerintah membatalkan pengesahan undang-undang yang dinilai bermasalah, antara lain UU Komisi Pemberantasan Korupsi hasil revisi dan UU tentang Sumber Daya Air.

Menurut Tim Advokasi untuk Demokrasi, aparat kepolisian membubarkan paksa aksi damai Aliansi Masyarakat Sipil untuk Keadilan dan Demokrasi (Amukk) dengan cara represif.

Aparat disebut melakukan penyisiran secara brutal di ruang-ruang publik dan menembakkan gas air mata secara terus menerus.

Selain itu, Tim Advokasi juga menyebut adanya pemukulan terhadap jurnalis yang tengah bertugas.

Saat ini tercatat setidaknya dua jurnalis mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Berikut kronologi aksi unjuk rasa menurut versi Tim Advokasi yang diterima Kompas.com, Selasa (1/10/2019):

1. Bahwa aksi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Keadilan dan Demokrasi (AMuKK) berjalan damai sejak awal kedatangan massa aksi mendekati gedung DPR sekitar pukul 11.00 WIB.

2. Pukul 15.40 kepolisian mulai melemparkan gas air mata ke arah massa aksi tanpa alasan yang jelas.

Beberapa orator aksi dari berbagai mobil komando memberi peringatan agar kepolisian tidak memprovokasi massa. Akhirnya polisi menghentikan lemparan gas air mata.

3. Sekitar pukul 16.28 WIB, sejumlah elemen mahasiswa berangsur-angsur mundur.

4. Sekitar pukul 16.30 - 16.43 WIB, gas air mata kembali dilemparkan oleh kepolisian di area depan Manggala Wana Bakti/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) dengan alasan adanya provokasi.

Tercatat setidaknya 10 kali lemparan gas air mata dilontarkan oleh kepolisian di area depan Manggala Wana Bakti/KLKH.

Konferensi pers yang dilakukan oleh perwakilan berbagai organisasi yang terlibat dalam aksi sempat terhenti sejenak untuk mendengar adzan maghrib.

Namun pukul 17.55 WIB kepolisian kembali lagi menembakkan gas air mata ke arah massa di depan gedung DPR dan mendorong mundur massa aksi.

6. Sejak pukul 18.00 WIB, kepolisian terus mendesak massa mundur dengan berkali-kali menembakkan gas air mata.

7. Kepolisian terus menekan mundur massa aksi sampai ke Taman Segitiga Semanggi/Kampus Atma Jaya yang sesungguhnya berfungsi sebagai posko medis bagi peserta aksi yang sakit atau cedera.

8. Sekitar pukul 18.45 WIB, massa aksi yang sudah mundur beserta tim medis diburu oleh kepolisian, dilempari gas air mata, ditangkap, bahkan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

9. Antara pukul 20.21 sampai 21.10 WIB, kepolisian beberapa kali melontarkan gas air mata di sekitar lingkungan Kampus Atma Jaya yang merupakan area evakuasi medis.

Akibatnya sejumlah massa aksi yang terluka dan mengalami sesak nafas terjebak di dalam kampus Atma Jaya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/01/17253651/kronologi-unjuk-rasa-di-dpr-hingga-kericuhan-di-semanggi-versi-demonstran

Terkini Lainnya

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke