Salin Artikel

Pemerintah Diingatkan, Bahaya jika Tak Perhatikan Anak-anak Nduga di Pengungsian

Pendidikan dinilai sebagai hal yang penting bagi anak-anak korban konflik yang terjadi sejak 2 Desember 2018 lalu itu.

Direktur Eksekutif Yayasan Teratai Hati Papua Pater Jhon Jongga mengatakan, berdasarkan data Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga, ada 840-2.500 anak Kabupaten Nduga yang mengungsi di Kabupaten Wamena.

"Generasi-generasi potensial ini kita lalai, tidak memperhatikan. Saya pikir pemerintah tidak akan mampu menghadapi gerakan yang lebih dahsyat ke depan (jika dibiarkan)," ujar Jhon di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).

Ia mencontohkan, sosok Egianus Kogoya, pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bertanggung jawab atas konflik Nduga yang merupakan sosok pemuda.

Egianus, kata dia, semasa kecil pasti pernah menyaksikan keluarga atau tetangganya yang disiksa dan dibunuh gara-gara sebuah konflik.

"Jadi tidak menutup kemungkinan, dari jumlah itu (anak-anak Nduga yang mengungsi) akan lahir tokoh-tokoh pejuang baru bagi Papua yang bahaya bagi negara," ucap dia.

Kelompok-kelompok seperti itu, menurut dia, akan berani mati memperjuangkan keinginannya karena ada rasa kekecewaan. 

"Anak-anak ini perlu ditangani dengan baik untuk secara psikologis, pendampingan khsusus karena ini generasi masa depan yang lebih dahsyat, tetapi sampai saat ini tidak ada penanganan," tutur dia.

Jumlah anak-anak korban konflik Nduga yang didapatkannya ini, kata dia, baru data yang diambil dari pengungsi Nduga di Wamena.

Sementara itu, untuk daerah-daerah lainnya seperti Yahukimo, Lani Jaya, Puncak Jaya, Asmat belum diketahui jumlahnya. 

Adapun konflik di Kabupaten Nduga berawal dari pembantaian terhadap karyawan PT Istaka Karya pada 2 Deaember 2018 di Gunung Kabo.

Sampai saat ini, situasi Nduga tidak aman. Konflik terjadi antara personel TNI-Polri dan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). 

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/14315641/pemerintah-diingatkan-bahaya-jika-tak-perhatikan-anak-anak-nduga-di

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke