Salin Artikel

Petinggi Demokrat Agus Hermanto Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?

Agus mengaku kedatangannya untuk mengundang Jokowi dalam dua acara pribadinya. Acara tersebut ialah pengukuhan gelar profesornya di Universitas Negeri Semarang serta pernikahan putrinya.

"Saya besok pagi akan melaksanakan pengukuhan profesor di Unnes (Universitas Negeri Semarang) dan tanggal 9 Agustus mau mantu. Saya sampaikan dua undangan itu," kata Agus kepada wartawan usai bertemu Jokowi.

"Saya memohon Pak Jokowi berkenan hadir di dalam pengukuhan profesor saya dan saya bermohon Pak Presiden berkenan jadi saksi dalam pernikahan putri saya," ucapnya.

Wakil Ketua DPR ini mengaku mengundang Jokowi sebagai saksi pernikahan anaknya karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai panutan.

"Tentunya beliau kan seorang panutan, beliau betul-betul negarawan yang bisa menjadi suri tauladan bagi kita seluruhnya," ujar Agus Hermanto.

"Kalau saksi nikah kita memilih yang jadi suri tauladan di kehidupan. Beliau betul-betul baik dalam kehidupan, karier, maupun agamanya," kata dia.

Agus membantah pertemuan dengan Jokowi membahas arah koalisi Partai Demokrat setelah Pilpres 2019. Ia menyerahkan soal koalisi kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Tidak (bahas koalisi). Saya ke sini semata atas kepentingan pribadi," kata Agus.

Namun, saat ditanya soal peluang Partai Demokrat bergabung ke pemerintahan, Agus menyebut bahwa peluang tersebut terbuka.

"Saya rasa tidak hanya Demokrat, seluruh partai politik semuanya berpeluang karena memang inilah politik yang semuanya hasil sudah kita peroleh," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/23/15250651/petinggi-demokrat-agus-hermanto-temui-jokowi-di-istana-bahas-apa

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke