Salin Artikel

Hari Anak Nasional, Belajar Semangat dari M, Anak dengan HIV/AIDS...

Ibunya meninggal dunia. M dan adiknya, penyintas HIV/AIDS, tersingkir. Lingkungan tak menerimanya. Namun, M tak patah semangat. Di Hari Anak Nasional yang diperingati hari ini, 23 Juli 2019, mari belajar dari semangat M, dan anak-anak lain. Tetap berprestasi di tengah keterbatasan.

SOLO, KOMPAS.com - Hari Anak Nasional kerap dijadikan momentum untuk kembali mengingat pemenuhan akan hak-hak anak. Sebuah cita-cita yang kini belum juga terwujud. M mengalaminya.

Ia dan adiknya sempat didiskriminasi oleh lingkungan tempat tinggalnya, karena diketahui sebagai pengidap HIV/AIDS. M tak tahu persis, kapan ia dinyatakan postif sebagai pengidap virus ini.

Sejak kelas 5 SD, tepatnya 4 tahun lalu, M dan adiknya meneruskan hidup dengan tinggal di sebuah shelter yang dikelola Yayasan Lentera, Solo, Jawa Tengah.

Pendiri Yayasan Lentera, Yunus Prasetyo, mengatakan, M dan adiknya berasal dari Kediri.

Awalnya, mereka hidup di sebuah ruangan di kantor kelurahan, setelah didiskriminasi oleh lingkungannya.

"Mereka diberi ruang di kelurahan, sebelum kami bawa ke Lentera," ujar Yunus, saat dijumpai Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Kini M telah tumbuh menjadi gadis remaja, dan duduk di kelas VIII sebuah SMP negeri di Solo. Prestasinya cemerlang. Terakhir, M menduduki ranking pertama dari 26 siswa di kelasnya.

Menurut M, catatan pendidikannya sejak SD cukup baik.

"Dulu waktu SD memang dapat peringkat dua atau empat. Terus kemarin pas kelas satu SMP, dapat ranking satu," ujar M.

Ia mengaku tetap bersemangat menjalani hari-hari, dan ingin mencapai cita-cita menjadi seorang guru Matematika.

Ya, menjadi guru adalah profesi yang didambakannya.

M juga mengaku selalu disiplin belajar setiap malam.

"Kalau aku (minta bantuan) pelajaran Matematika saja. Kalau ada yang tidak bisa itu baru tanya ke mbaknya (pengasuh)," ujar dia.

Frekuensi belajar akan ditambahnya ketika masa ujian tiba. Selain malam, pagi hari sebelum berangkat ke sekolah, M juga selalu membuka buku untuk menyegarkan ingatannya.

Harus mandiri dan disiplin minum obat

Meski segala kebutuhannya terpenuhi di Yayasan Lentera, M mengatakan, ia, adiknya, dan puluhan anak lainnya harus mandiri.

"Setiap kamar harus dibersihkan sendiri. Kasurnya harus ditata. Kalau sudah besar menyetrika sendiri. Bantu jagain adiknya yang masih bayi," kata M.

Untuk menuju sekolah, M biasanya diantar oleh salah seorang pengasuh. Sementara, saat pulang, ia harus naik kendaraan umum sendiri.

"Saya sudah berani. Harus mandiri," ujar dia.

Satu kali dalam sebulan, M harus kontrol di sebuah rumah sakit daerah di Solo.

"Harus ikut kalau kontrol, karena kalau anaknya (yang sakit) tidak ikut, obatnya tidak bisa diambil," kata M.

Saat jadwal kontrol tiba, ia dan anak-anak dengan HIV/AIDS lainnya yang tinggal di Yayasan Lentera, tidak bersekolah.

Obat yang selama ini dikonsumsi M dan anak-anak dengan HIV/AIDS lainnya difasilitasi pemerintah secara cuma-cuma.

M sendiri harus minum obat dua kali sehari, pada siang dan malam secara rutin.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/23/07013701/hari-anak-nasional-belajar-semangat-dari-m-anak-dengan-hivaids

Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke