Salin Artikel

Politisi PPP Bicara Seandainya Tak lagi Dapat Jatah Menteri Agama

Namun, apabila belum diberikan kesempatan untuk kembali mengisi kursi kementerian yang sama, menurut Baidowi, PPP masih bisa mengisi posisi kursi menteri yang lain.

"Kalau Pak Jokowi memberikan kepercayaan lagi kepada PPP menduduki Kemenag, kami siap. Kalau misalkan Pak Jokowi tidak memberikan kepercayaan kepada PPP di Menteri Agama dan diberikan kepercayaan di pos menteri lain, tidak masalah," kata Baidowi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019).

Baidowi mengungkapkan, PPP selalu mendapatkan kepercayaan untuk mengisi kursi Menteri Agama, karena citra partai berlambang Ka'bah yang merepresentasikan partai Islam.

"Mungkin karena PPP partai yang partai Islam representasi umat Islam, umat terbesar di Indonesia ini," ujar Baidowi.

Meski demikian, Baidowi mengaku partainya belum mengajukan nama-nama kader kepada Jokowi sebagai pertimbangan untuk mengisi posisi-posisi menteri dalam kabinet kerja jilid II. Namun, menurut Baidowi, partai selalu siap memberikan kader terbaik yang memiliki rekam jejak yang baik.

"Belum, tapi secara umum permintaan Beliau (Jokowi) tentu sudah dipahami oleh para pimpinan partai, yaitu memiliki track record yang baik," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/21/00032481/politisi-ppp-bicara-seandainya-tak-lagi-dapat-jatah-menteri-agama

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke