Andreas menilai, kedua tokoh nasional itu ingin menunjukkan jiwa egaliter dan merakyat.
"Tempat pertemuan yang unik dan netral di stasiun MRT sebagais sarana publik menunjukkan jiwa egaliter yang merakyat kedua tokoh bangsa ini," ujar Andres kepada Kompas.com, Sabtu (13/7/2019).
Di sisi lain, lanjut Andreas, pertemuan tersebut menunjukkan sikap kenegarawanan Presiden Jokowi dan Prabowo.
Pertemuan itu sekaligus menjadi pendidikan politik bagi masyarakat.
Andreas menegaskan, Presiden Jokowi dan Prabowo ingin menunjukkan ke masyarakat agar kembali mempererat tali silaturahim pasca-Pilpres 2019.
"Pertemuan ini menunjukan sikap negarawan demokratis dua belah pihak sekaligus pendidikan politik yang baik untuk bangsa Indonesia," kata Andreas.
"Bahwa setelah kompetisi yang panas, baik Jokowi maupun Prabowo rela bertemu, berjabat tangan, ngobrol, dan makan bersama merupakan sarana untuk kembali mengeratkan tali silaturahim anak bangsa," tutur dia.
Jokowi dan Prabowo bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu.
Mereka sempat berpelukan dan bersalaman. Prabowo sempat memberikan hormat kepada Presiden Jokowi.
Keduanya kompak mengenakan kemeja berwarna putih.
Mereka sempat berbincang sebentar dan tertawa. Namun, tidak terdengar apa yang mereka bincangkan.
Setelah itu, Presiden Jokowi dan Prabowo sama-sama menaiki MRT ke stasiun Senayan.
Seusai memberikan pernyataan pers selama sekitar 10 menit, Jokowi dan Prabowo berjalan kaki menuju FX untuk santap siang bersama.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/13/16450771/bertemu-di-mrt-jokowi-prabowo-dinilai-tunjukkan-jiwa-egaliter-dan-merakyat