Salin Artikel

BPN Lapor Dugaan Pelanggaran Pemilu Luar Negeri, Ini Tanggapan PPLN Vatikan

Sekretaris BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hanafi Rais, mengatakan, beberapa pelanggaran pemilu terjadi di Malaysia, Hongkong hingga Vatikan.

Menanggapi hal itu, Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Vatikan Muhammad Ferdien, mengatakan, persiapan hingga pemungutan dan perhitungan suara di Vatikan berjalan baik dan sesuai aturan.

Ferdien mengatakan, saat akhir perhitungan suara para saksi dari kedua paslon 01 dan 02 tidak ada yang keberatan dan turut menandatangani dokumen-dokumen pemungutan dan perhitungan suara.

"Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan pemilu oleh PPLN Vatikan di wilayah akreditasi KBRI Vatikan telah berjalan dengan baik, aman, kondusif, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," kata Ferdien saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Ferdien mengatakan, pekan lalu, KPU bersama Kelompok Kerja Pemilu Luar Negeri (Pokja PLN) dan para saksi dari kedua Paslon 01 dan 02 serta saksi dari partai-partai telah mengadakan verifikasi hasil perhitungan suara di PPLN Vatikan.

"Dan PPLN Vatikan telah dinyatakan sah penghitungan suaranya oleh KPU, Pokja PLN, dan para saksi dari kedua paslon dan partai-partai," ujar Ferdien.

Ferdien menambahkan, pemilih dengan metode pos di Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 530 orang.

Adapun, PPLN Vatikan telah melakukan penghitungan suara pemilu di 3 TPS yaitu TPS Roma, TPS Napoli, dan TPS Pos pada Rabu (17/5/2019).

Dugaan pelanggaran pemilu di Vatikan menurut BPN

Penasihat hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sahroni mengatakan, dugaan pelanggaran Pemilu di Vatikan dilihat dari jumlah pemilih.

Warga Negara Indonesia (WNI) di Vatikan lebih besar dari jumlah penduduk lokal di Vatikan.

"Yang melakukan pemilihan (pemilu) warga negara Indonesia di Vatikan itu kan jumlahnya melebihi penduduk lokal," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Sahroni mengatakan, hasil pemilih terdaftar lewat metode pos sekitar 800ribu-an dan mencoblos langsung di TPS sebanyak 400ribu-an.

Total pemilih menjadi sekitar 1juta-an, sementara jumlah penduduk lokal di Vatikan sebanyak 800 ribu-an orang.

Ketika ditanya sumber data jumlah daftar pemilih tersebut, ia mengatakan, data tersebut dari data awal hasil perhitungan suara luar negeri yang dilakukan KPU. Kemudian, pihaknya membandingkan data tersebut.

"Nah dari data awal ini apakah memang benar? Setelah kami cocokkan dengan data di Wikipedia tentang jumlah penduduk apakah sinkron? Kami konfirmasi lagi ke KPU, masih menyatakan sesuai data yang diterima. Pernyataan ini menjadi temuan yang akan kami tanyakan lagi ke KPU. KPU belum beri jawaban pasti pada saat rekapitulasi suara luar negeri," kata Sahroni.

Sementara itu, jika merujuk keterangan Ketua PPLN Vatikan Fransiskus Kokong, data yang disebutkan BPN berbeda dengan data pemilih di PPLN Vatikan.

Fransiskus  menyebutkan, sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih yang terdaftar di PPLN Vatikan sebanyak 1.455 orang.

"Terdiri dari rohaniawan dan rohaniawati Khatolik Warga Negara Indonesia. Para pemilih tersebut berdomisili di Vatikan serta gereja dan biara Katolik yang tersebar di wilayah Italia," kata Fransiskus, melalui keterangan tertulis, Jumat (17/5/2019).

Fransiskus mengatakan, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya untuk Pilpres sebanyak 1.229 orang (84%). Suara sah sebanyak 1.184 suara dan 45 suara tidak sah.

"Dari suara yang sah, Paslon 01 memperoleh 1.172 suara (99%) dan Paslon 02 mendapat 12 suara (1%)," ujarnya.

Sementara itu, untuk Pemilihan Legislatif sebanyak 1.221 pemilih (82%) yang menggunakan haknya dengan 1.153 suara sah dan 68 suara tidak sah.

"Perolehan suara terbanyak adalah Partai Golongan Karya dengan 778 suara (60%). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan 194 suara (25%). dan Partal Solidaritas Indonesia dengan 87 suara (6%)," kata Fransiskus.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/20/08512371/bpn-lapor-dugaan-pelanggaran-pemilu-luar-negeri-ini-tanggapan-ppln-vatikan

Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke