Andre menilai, belakangan ini Agus telah melakukan manuver politik dengan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis (2/5/2019).
Pasalnya, sebelum pertemuan, Agus tidak melakukan konfirmasi lebih dulu ke pihak BPN, sebagai bagian dari koalisi.
Ia juga menyinggung kehadiran Agus pada silaturahim di Museum Kepresidenan Bogor, Gedung Balai Kirti, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019), bersama kepala daerah dan tokoh politik yang ia anggap pendukung Presiden Jokowi.
Andre pun mengingatkan bahwa etika dan loyalitas itu penting dalam berpolitik.
Lantas, ia membandingkan AHY dengan dirinya yang menata karier politiknya dari bawah melalui Partai Gerindra hingga mendapat jabatan struktural.
"Saya merangkak dari bawah bukan bangsawan politik. Tapi bagi saya sebagai pejuang politik yang merangkak dari bawah bukan bangsawan politik, etika itu penting. Dalam berpolitk etika dan loyalitas itu penting dalam berpolitik," ujar Andre.
Andre mengatakan, etika dan loyalitas itu penting bagi seorang politisi muda. Ia juga mengkritik manuver AHY yangt tidak dikomunikasikan dengan pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Mengingat, Partai Demokrat merupakan salah satu parpol koalisi pengusung.
"Etika dan loyalitas itu penting karena ke depan rakyat akan menilai kita, apakah Anda punya etika, apakah Anda punya loyalitas," kata Andre.
"Di saat pertarungan belum selesai, di satu sisi teman-teman Anda selalu bilang kita solid, kita akan tetap bersama BPN, tapi kok membuat manuver, mbok ya ngomong," kata dia.
Andre mengatakan, kritik yang ia lontarkan itu merupakan pendapat pribadi.
Ia mengatakan, pihak Partai Gerindra maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga belum mengambil sikap terkait manuver AHY tersebut.
"Ini sikap saya pribadi sebagai anak muda," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/05/17/21574511/sindir-ahy-jubir-bpn-singgung-soal-etika-dan-loyalitas-berpolitik