Salin Artikel

Fakta Pemeriksaan Sofyan Basir: Tak Ditahan hingga Akui Bertemu Idris Marham dan Eni Maulani

Sofyan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 di Provinsi Riau. Saat itu Sofyan diperiksa sekitar tujuh jam sejak pukul 10.00 WIB.

Seusai diperiksa, Sofyan bersama pengacaranya, Soesilo Aribowo memaparkan sejumlah hal terkait materi pemeriksaan atau perkara yang menjerat Sofyan.

1. Hormati proses hukum

Terkait statusnya sebagai tersangka, Sofyan menghormati proses hukum yang berjalan.

"Ya memang proses hukum, kita harus hormati, kita harus jalankan dengan baik. KPK profesional. Ikuti saja," kata Sofyan usai diperiksa.

Sofyan enggan mengungkap secara rinci materi pemeriksaannya hari itu dan mengalihkannya ke Soesilo selaku penasihat hukum.

Ia hanya ingin mengucapkan selamat menjalani ibadah puasa bagi umat Islam.

"Selamat hari perayaan Ramadhan, masyarakat aman listriknya, karyawan-karyawati PLN aman. Ya semua berjalan dengan baik. Ini bulan suci Ramadhan baru saja selesai pemeriksaan, silakan Pak Soesilo yang menjelaskan (soal materi pemeriksaan)," katanya.

2. Dicecar sekitar 15 pertanyaan

Soesilo Aribowo selaku penasihat hukum menjelaskan, penyidik mengajukan sekitar 15 pertanyaan ke Sofyan.

"Standar saja, masih (soal) identitas, kemudian tupoksi (tugas pokok dan fungsi) sebagai Dirut. Kemudian mengenai penandatanganan kontrak yang kemarin jadi sedikit masalah di Riau 1. Yang lain-lain belum ada. Belum ke materi (perkara)," kata Soesilo seusai mendampingi Sofyan, Senin sore.

Soesilo menegaskan, kliennya akan kooperatif jika dipanggil lagi oleh penyidik KPK.

"Pada prinsipnya kita kooperatif, kalau misalkan KPK menghendaki pemeriksaan, kapan saja kita akan siap untuk menghadirkan Pak Sofyan," ujar dia.

3. Belum ditahan

Seusai pemeriksaan perdana, KPK belum menahan Sofyan Basir.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, keputusan soal penahanan Sofyan tergantung pada kewenangan penyidik.

"Penahanan menjadi kewenangan penyidik sepenuhnya, mengacu pada pertimbangan objektif dan subjektif penyidik," kata Yuyuk dalam keterangan tertulis, Senin.

Sementara itu, Soesilo Aribowo berharap kliennya tak ditahan pada bulan Ramadhan.

"Harapan saya ya, mudah-mudahan, kan ini bulan puasa, saya berharap jangan (ditahan) dulu lah. Jangan dulu lah. Kan kita juga belum tahu proses ke depannya," kata Soesilo.

4. KPK telusuri pertemuan dan pengadaan proyek

Yuyuk menjelaskan, penyidik menelusuri sejumlah pertemuan yang dihadiri oleh Sofyan bersama pihak lainnya terkait PLTU Riau 1.

"Dan juga terkait peran yang bersangkutan mengenai pengadaan di PLTU Riau," kata Yuyuk.

Di sisi lain, Soesilo menyatakan kliennya selama ini merasa tak mengetahui pembahasan soal janji fee seperti yang disangkakan KPK.

"Pak Sofyan Basir selama ini merasa tidak tahu soal uang fee, soal apapun itu, tetapi dari keterangan-keterangan di pengadilan pun saya tidak melihat itu. Saya masih mencoba mengonfirmasi alat bukti apa yang dipakai (KPK)," kata dia.

Adapun terkait pertemuan-pertemuan soal PLTU Riau 1, kata Soesilo, Sofyan sebagai Dirut PT PLN, tak bisa menghindari pertemuan-pertemuan dengan mitra kerjanya.

Termasuk pertemuannya dengan mantan Ketua DPR Setya Novanto, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih dan pihak terkait lainnya.

"Pak Setya Novanto kan saat itu Ketua DPR, Bu Eni anggota DPR, PLN juga mitra kerjanya dengan DPR, kemudian sekadar berkomunikasi," kata Soesilo.

"Pertemuan-pertemuan itu memang ada, tidak bisa kita hindari, pertemuan 9-10 kali ada, tapi kan kami mesti tahu substansi pertemuan itu apa? Tidak ada yang berkaitan dengan pembahasan fee. Tetap Pak Sofyan bicara PLN, tidak bicara mengenai fee," sambungnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/07/07594721/fakta-pemeriksaan-sofyan-basir-tak-ditahan-hingga-akui-bertemu-idris-marham

Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke