Salin Artikel

Perludem Nilai Problem Teknis Pemungutan Suara Rugikan Caleg Perempuan

Hal itu menganggu tingkat keterpilihan dan perwakilan caleg perempuan di parlemen.

"Jadi kompleksitas dan problematika teknis di lapangan itu merugikan semua caleg, termasuk caleg perempuan. Kompleksitas problem misalnya soal distribusi logistik, surat suara yang tertukar, kekurangan dan keterlambatan surat suara yang berpotensi mengurangi suara caleg perempuan," ujar Titi dalam diskusi bertajuk "Jaga Kemurnian Suara Pemilih, Kawal Suara Caleg Perempuan" di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).

Kompleksitas permasalahan teknis, lanjutnya, terjadi karena Pemilu 2019 diselenggarakan secara serentak antara legislatif dan presiden. Tak pelak, kecendurungan pemilih lebih besar pada pilpres dibandingkan pileg.

Titi menambahkan, pemilu serentak kemudian juga memberikan beban yang sangat besar kepada petugas pemilu di setiap daerah.

Hal itu nampak pada proses penghitungan caleg DPRD di tempat pemungutan suara (TPS) yang banyak baru dihitung petugas di atas jam 10 malam.

"Apa yang bisa kita harapkan dengan pola kerja sampai subuh dan menghitung surat suara di atas jam 10 malam. Saya memantau banyak saksi yang sudah tidur dan petugas pemilu juga bekerja sendirian," ungkapnya kemudian.

Menurut Titi, problematika teknis pemungutan suara tersebut merugikan perempuan karena mereka lebih rentan terhadap praktik kecurangan atau kelalaian petugas.

Maka dari itu, lanjut Titi, caleg perempuan juga harus ikut memantau proses penghitungan suara di setiap tingkatan sehingga perolehan suaranya tidak dicurangi.

"Caleg perempuan harus memantau rekapitulasi mulai dari tingkat kecamatan sampai nasional. Manfaatkan jejaring dengan lembaga pemantau pemilu di daerahnya," pungkas Titi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/24/18255131/perludem-nilai-problem-teknis-pemungutan-suara-rugikan-caleg-perempuan

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke