Salin Artikel

Menanti Pertemuan Dua Kubu Pasca-Pilpres 2019...

KOMPAS.com – Setelah selesai pemungutan suara dalam Pilpres 2019, terdengar kabar bahwa kedua kandidat dari kubu 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, akan melakukan pertemuan.

Rencana ini semakin santer terdengar ketika hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei sudah dipublikasikan dan menunjukkan data yang relatif stabil. 

Berdasarkan hasil quick count, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul atas Prabowo-Sandiaga dengan selisih sekitar 10 persen.

Rencana pertemuan

Sehari setelah hari pemungutan suara, tepatnya pada Kamis (18/4/2019), Jokowi menyampaikan keinginannya bertemu Prabowo pada saat menggelar konferensi pers di Plataran Menteng, Jakarta.

"Tadi siang saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan Beliau, ya agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai, dan tidak ada sesuatu apa pun," kata Jokowi.

Meski tidak disebutkan secara jelas, diketahui utusan Jokowi itu adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengaku sudah menghubungi Prabowo melalui telepon dan mengatur pertemuan pada Minggu (21/4/2019). Namun, karena Prabowo sakit flu, akhirnya pertemuan itu dijadwalkan ulang.

"Ya memang saya sudah telepon Pak Prabowo, bicara per telepon, ya kami kan teman. Hari Minggu kemarin (janjian), tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kami reschedule,” kata Luhut Senin (21/4/2019).

Karena belum berhasil, Luhut mengaku akan menghubungi Prabowo kembali dan merencanakan ulang pertemuan yang dimandatkan Jokowi kepadanya.

Namun, menurut Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, tidak ada agenda Prabowo bertemu dengan Luhut pada hari Minggu seperti yang disebut Luhut.

"Jadi tidak ada agenda Prabowo hari ini menerima Luhut. Agenda Prabowo hari ini hanya pertemuan internal. Itu yang share resmi agenda Prabowo," kata Andre.

Bahkan, hingga Sabtu (19/4/2019) sore, Prabowo belum memutuskan untuk menerima utusan Jokowi. Hal itu disampaikan oleh Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitter-nya.

Menurut Dahnil, Prabowo masih fokus dengan proses mengawal suara, khususnya memantau pengumpulan C1 dari para relawannya.

Rencana pertemuan Ma’ruf dan Sandi

Pertemuan lain juga direncanakan oleh cawapres nomor urut 01, Ma’ruf Amin. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengaku sedang mengupayakan pertemuan dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

"Belum, nanti lagi diupayakan. Pasti, pasti (akan bertemu dalam waktu dekat). Kita harus rekonsiliasi," kata Ma’ruf, Senin (22/4/2019).

Rekonsiliasi disebut Ma’ruf sebagai hal yang penting untuk dilakukan pasca-pemilu, agar menghilangkan rasa persaingan juga rivalitas.

"Sesudah itu perlu ada upaya rekonsiliasi, mengutuhkan kembali sebab keutuhan bangsa harus kita utamakan daripada kepentingan-kepentingan kelompok dan pihak-pihak tertentu," ucapnya.

Namun, Juru Bicara BPN Dian Fatwa mengatakan, rencana pertemuan tersebut belum menjadi fokus Sandiaga saat ini.

"Bertemu dengan Kiai Ma'ruf bukan fokus Mas Sandi dan BPN," kata Dian saat dihubungi Selasa (23/4/2019).

Menanggapi upaya rekonsiliasi yang diinginkan Ma’ruf, Dian menyebut tidak ada yang perlu direkonsiliasi keduanya saat ini.

"Tidak ada yang perlu direkonsiliasikan. Fokus kami sekarang memastikan agar justice is being served ketika ketidakpercayaan terhadap proses pemilu terjadi di semua lini masyarakat," ucap Dian.

Prabowo-Sandi, BPN dan segenap relawan 02 saat ini masih berfokus pada proses pengawalan suara untuk menutup celah kecurangan apa pun.

Belum usai

Pertemuan yang diniatkan untuk mencairkan suasana di tengah ketegangan politik  ini, menurut Pengamat Politik Universitas Paramadina  Hendri Satrio, wajar jika belum bisa terealisasi.

Hal ini karena saat ini suasana rivalitas antar kedua paslon memang belum berakhir.

"Menurut saya memang ajakan pertemuan itu sulit untuk dipenuhi Prabowo. Boleh-boleh saja sih Prabowo mengambil sikap itu karena sekarang ini kan masih dalam suasana kompetisi,” kata Hendri saat dihubungi, Senin (22/4/2019).

Sementara itu, perintah Jokowi dan Prabowo kepada para pendukungnya untuk bisa tertib dan tidak berbuat di luar batas, dirasa Hendri sudah cukup baik untuk saat ini, sembari menunggu hasil resmi yang akan dikeluarhkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya.

"Kalau memang pertemuan itu sulit terwujud, ya masih dimaklumi. Toh dua pemimpin ini telah memerintahkan kepada seluruh relawannya untuk tidak melakukan hal hal yang mengganggu ketertiban umum," ujarnya.

KPU pun telah mengeluarkan tahapan penghitungan suara yang mereka lakukan bertahap, mulai dari tingkat TPS hingga nasional. Paling cepat hasil akhir baru akan diumumkan pada 25 April atau paling lambat pada 22 Mei 2019.

Hingga Selasa (23/4/2019) pukul 10.45 WIB, suara yang masuk dalam situng KPU baru sebesar 19,6 persen, masih jauh menuju 100 persen.

(Kristian Erdianto, Jessi Carina, Devina Halim, Ihsanuddin)

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/23/13355711/menanti-pertemuan-dua-kubu-pasca-pilpres-2019

Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke