Salin Artikel

[HOAKS] Penghitungan Suara Pemilu di Luar Negeri Sudah Dilakukan

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi hasil perhitungan suara Pemilu 2019 di luar negeri beredar luas di media sosial Facebook dan aplikasi pesan WhatsApp pada Rabu (10/4/2019).

Dalam post itu, disebutkan bahwa  sejumlah negara yang telah mengeluarkan persentase hasil perhitungan suara di Pemilihan Presiden 2019.

Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah bahwa Pemilu 2019 yang berlangsung di luar negeri belum memperoleh hasil penghitungan suara.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, sejumlah pengguna Facebook mem-post hasil penghitungan suara sementara di luar negeri ini pada Rabu (10/4/2019).

Dalam salah satu unggahan itu, disebutkan 11 negara yang telah menggambarkan persentase hasil penghitungan suara dari kedua pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Negara-negara tersebut adalah Arab Saudi, Yaman, Belgia, Jerman, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Ukraina, Papua Niugini, Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Pihak pengunggah juga menuliskan bahwa tautan terbaru mengenai perolehan hasil penghitungan suara di luar negeri akan segera di-update.

Penelusuran Kompas.com:

Menanggapi beredarnya hasil penghitungan suara di luar negeri, Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari membantah bahwa sudah ada hasil perolehan suara.

Sebab, menurut Hasyim, proses pemungutan suara di luar negeri sejauh ini baru dilakukan di lima kota di empat negara.

Lima kota itu adalah Kota Sana'a di Yaman 8 April 2019, Panama City di Panama 9 April 2019, Kota Quito di Ekuador 9 April 2019, Kota Bangkok dan Kota Songkhla di Thailand pada 10 April 2019.

Sementara, jadwal pelaksanaan Pemilu 2019 di luar negeri ini mengacu pada jadwal yang ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 644/2019, yaitu early voting pada 8-14 April 2019.

"Selain jadwal tersebut, kegiatan pemungutan suara di luar negeri belum dilaksanakan," ujar Hasyim saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (10/4/2019).

"Dengan demikian, kabar tentang perolehan suara pemilu di luar negeri yang beredar luas di masyarakat adalah kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata dia.

Menurut Hasyim, penghitungan suara pemilu di luar negeri nantinya dilaksanakan pada 17 April 2019 sesuai waktu setempat.

Oleh karena itu, hasil penghitungan suara pemilu luar negeri yang dilaukan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) baru dapat diketahui setelah proses penghitungan suara 17 April 2019 selesai.

"Bila sekarang ini beredar kabar tentang perolehan suara pemilu luar negeri, dapat dipastikan hasil tersebut bukan hasil resmi (real count) yang dilakukan oleh PPLN dan KPPSLN," ujar Hasyim.

Kemudian, Hasyim menambahkan bahwa pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan dengan tiga metode.

Pertama, memilih di TPS luar negeri di kantor perwakilan RI, seperti KBRI, KJRI, dan KDEI.

Kedua, melalui kotak suara keliling (KSK) yang bertempat di dekat permukiman atau tempat kerja WNI. Ketiga, melalui metode pengiriman pos.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/10/18163391/hoaks-penghitungan-suara-pemilu-di-luar-negeri-sudah-dilakukan

Terkini Lainnya

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke