Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi pernyataaan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Ibu Pertiwi Indonesia sedang diperkosa karena kekayaannya diambil terus-menerus.
Ma'ruf menilai, sebagai capres, Prabowo harus menggunakan pilihan kata lain yang lebih santun.
"Ya makanya, pemimpin itu harus bicara yang bijak. Yang ngayomi. Yang mengajak, memberikan tuntunan-tuntunan yang positif. Jangan mengajarkan sikap-sikap yang keras, bermusuhan. Dan sifat-sifat yang lebih baik," kata Ma'ruf usai berkampanye di Lapangan PT Kertas Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
Ia mengatakan, masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang santun. Menurut dia, masyarakat akan meninggalkan pemimpin yang tidak santun.
"Sopan santun. Bermartabat. Dan itu yang justru masyarakat menginginkan seperti itu. Ketika itu tidak didapat, dia akan mencari pemimpin yang santun," lanjut Ma'ruf.
Sebelumnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019).
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan sejumlah kritik terhadap pemerintah. Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Indonesia.
Misalnya, kata Prabowo, Indonesia sedang dirampok dan diperkosa kekayaannya. Dia juga menyindir program berbasis kartu agar masyarakat bisa mengakses program pemerintah.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/09/18500161/maruf-amin-pemimpin-itu-harus-bicara-yang-bijak