Salin Artikel

Mendagri Minta ASN Ikut Perangi "Racun" Demokrasi Jelang Pemilu

Apel tersebut merupakan yang ketiga dan terakhir kalinya diselenggarakan mengingat masa tenang sudah semakin dekat, pada 14-16 April 2019.

Acara tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kedua institusi tersebut.

"Kemendagri dan BNPP ingin mendukung suksesnya pelaksanaan pemilu serentak 17 April 2019 dengan demokratis," kata Tjahjo di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019) pagi.

Selain itu, mereka juga menyerukan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya di hari pencoblosan pada 17 April 2019.

Melalui apel tersebut, kata Tjahjo, mereka ingin mengajak publik menjaga persatuan bangsa agar tidak dirusak oleh pagelaran pemilu ini.

"Boleh beda sikap, boleh beda pilihan, boleh beda dukungan, tetapi tunjukkan sebagai warga negara Indonesia yang ingin bersatu, negara Indonesia yang berkekeluargaan supaya pelaksanaan pileg, Pilpres ini berjalan lancar dan bagus," ujarnya.

Tjahjo juga mengajak para ASN memerangi racun demokrasi, yakni berita bohong atau hoaks, kampanye yang berujar kebencian, dan politik uang.

Pada acara tersebut, Tjahjo memimpin para ASN untuk membacakan ikrar demi menyukseskan pemilu.

Berikut ikrar yang dibacakan Tjahjo dan diikuti para ASN:

"Ikrar keluarga besar Kemendagri dan BNPP.

Satu, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP ikut bertanggung jawab untuk suksesnya pemilihan umum langsung dan serentak tanggal 17 April tahun 2019.

Dua, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, punya tekad menjaga demokrasi demi terwujudnya, suksesnya, pemilihan umum serentak tahun 2019.

Tiga, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, mengajak kepada seluruh warga negara Republik Indonesia untuk hadir menggunakan hak pilihnya di TPS pada tanggal 17 April tahun 2019, sebagai wujud tanggung jawab sebagai warga negara yang punya hak konstitusional untuk memberikan dukungan dan tingkat partisipasi masyarakat untuk suksesnya pemilu serentak tahun 2019.

Empat, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, mengajak seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih untuk tidak golput, mengajak keluarga, lingkungan, mengorganisir, menggerakkan seluruh masyarakat Indonesia yang punya hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Lima, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, menjunjung tinggi kegotongroyongan, persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia untuk mewujudkan pemilu serentak tahun 2019 yang harus sukses dan mengedepankan kampanye yang adu program, adu konsep, adu gagasan, untuk didapatkan pemimpin yang amanah, memimpin bangsa dan negara Republik Indonesia, serta mengecam adanya kampanye yang berujar kebencian, kampanye yang bersifat SARA, kampanye yang bersifat fitnah, kampanye yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta melawan adanya politik uang.

Demikian lima ikrar kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, kami sampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan keikutsertaan kita, keluarga besar Kemendagri dan BNPP, untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga demokrasi dalam pemilu serentak, serta kami akan hadir ke TPS menggunakan hak pilih kami sebagai warga negara yang bertanggung jawwb sesuai dengan pilihan kami, hati nurani kami, memilih pemimpin yang amanah, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada pimpinan dan seluruh bangsa Indonesia dalam rangka menyelenggarakan pesta demokrasi, konsolidasi demokrasi, pemilu serentak 17 April tahun 2019."

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/05/09461431/mendagri-minta-asn-ikut-perangi-racun-demokrasi-jelang-pemilu

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke