Elektabilitas kedua calon presiden, baik capres petahana Joko Widodo maupun capres penantang Prabowo Subianto di pemilih usia 17-24 tahun, berada di angka 50 persen.
Namun, mengacu pada survei saat Februari 2019, elektabilitas Jokowi pada Maret ini mengalami penurunan sebesar 2 persen, sebaliknya Prabowo naik 2 persen.
Pada rentang usia itu, Roy Morgan seperti dikutip dari laman resminya menyebut, Prabowo punya daya tarik yang kuat.
Sementara pada pemilih berusia 25-34 tahun, 35-49 tahun, dan di atas 50 tahun, Roy Morgan menyebut, seluruhnya dimenangkan Jokowi.
Pada usia 25-34 tahun, Jokowi memperoleh 62 persen. Angka tersebut naik sebesar 1,5 persen dari bulan sebelumnya. Sedangkan Prabowo mendapatkan 38 persen, dan mengalami penurunan sebanyak 1,5 persen.
Di kalangan usia 35-49 tahun, elektabilitas Jokowi menurun 1,5 persen menjadi 56 persen. Di sisi lain, elektabilitas Prabowo meningkat 1,5 persen menjadi 44 persen.
Untuk kelompok usia 50 tahun ke atas, Jokowi mendapatkan 57,5 persen (naik 0,5 persen) dan Prabowo 42,5 persen (turun 0,5 persen).
Survei ini dilakukan pada pertengahan Februari sampai pertengahan Maret 2019 dengan responden sebanyak 1.102 orang di atas 17 tahun di 17 provinsi.
Roy Morgan menggunakan metode wawancara tatap muka pada survei ini dengan margin of error kurang lebih 1,3 persen.
Roy Morgan adalah lembaga survei independen asal Australia yang sudah beroperasi selama 75 tahun. Lembaga ini secara berkala merilis hasil survei untuk Pemilu Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/03/11164521/survei-roy-morgan-elektabilitas-capres-ketat-di-pemilih-17-24-tahun