Salin Artikel

Kubu Prabowo-Sandiaga Kritik Sikap Ma'ruf Amin Terkait Video Kampanye yang Diduga Fitnah

Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu tampak seorang ulama sedang berkampanye agar masyarakat ikut memenangkan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Jika tidak, kata dia, Nahdlatul Ulama akan menjadi fosil di masa depan. Selain itu, bila Ma'ruf Amin kalah maka tidak akan ada lagi Hari Santri Nasional dan zikir di Istana.

Dahnil menegaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan hoaks dan fitnah. Ia pun menyayangkan sikap Ma'ruf Amin dalam video itu yang tidak berupaya mencegah.

"Saya kira itu adalah fakta hoaks ditebar di depan mata beliau sendiri dan beliau tidak mencegah apalagi berusaha meluruskan. Padahal dengan penuh keyakinan beliau menyampaikan didebat, akan melawan hoaks," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Selasa (19/3/2019).

Menurut Dahnil, seharusnya komitmen untuk melawan hoaks mulai dari diri sendiri. Artinya seseorang tidak boleh abai jika ada hoaks atau fitnah yang berasal dari kelompoknya.

"Kalau yang melakukan fitnah itu orang lain atau rival maka akan menuduh dan melabel hoaks, tapi bila semburan-semburan hoaks masif mereka lakukan, mereka abai, tutup telinga dan tutup mata," kata Dahnil.

Di sisi lain, Dahnil juga mengkritik aparat kepolisian yang tidak bertindak cepat jika ada dugaan fitnah atau hoaks yang dilontarkan oleh kubu pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sedangkan polisi akan cepat menindak kasus dugaan hoaks yang dilakukan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia mencontohkan kasus video emak-emak di Karawang yang beberapa waktu lalu telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Apa bedanya video emak-emak di Karawang dengan video yang tersebar beberapa kali baik di masjid dan terakhir yang beredar ada KH Ma'ruf Amin tersebut," ucap Dahnil.

"Keduanya berisi fitnah dan hoaks, tapi perlakuan hukumnya sangat berbeda, jadi terang pihak kepolisian sedang mempertontonkan ketidakadilan secara demonstratif dan massif," kata mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai, video tersebut bukan merupakan kampanye hitam.

Menurut Ace, dalam video tersebut, tidak terdapat pernyataan yang menyebut capres-cawapres lain.

"Jadi tidak ada unsur hoaks di situ atau misalnya mengandung unsur kampanye hitam. Menurut saya jangan kebakaran jenggot gitu," ujar Ace saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa.

Ace mengatakan, video yang tersebar di media sosial itu berbeda dengan kasus tiga ibu-ibu di Karawang atau seorang ustadz di Banyuwangi.

Kedua video itu, kata Ace, secara memuat materi kampanye yang merugikan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

"Beda misalnya dengan apa yang disampaikan oleh tiga ibu-ibu di karawang atau ustadz Supriyanto di Banyuwangi," kata Ace.

"Kalau ini kan tidak ada sama sekali. Jadi tidak ada menurut kami satu pun dari pernyataan ustadz yang di dalam video itu menyatakan bahwa dia menjelekkan kampanye hitam capres lain," ucap

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/19/17573021/kubu-prabowo-sandiaga-kritik-sikap-maruf-amin-terkait-video-kampanye-yang

Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke