Salin Artikel

TKN Soroti Jawaban Sandiaga soal "Stunting" dan Sedekah Putih

Ia menyebutkan, di antaranya soal stunting dan program sedekah putih yang digagas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Apa yang disampaikan Sandi banyak keluar dari konteks dalam menjawab pertanyaan dari Abah Kiai Ma’ruf. Misalnya soal stunting dan sedekah putih. Jawaban Sandi muter-muter dan tidak menguasai persoalan namun mengambil contoh personal yang tidak tepat," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Senin (18/3/2019).

Pada debat ketiga, Ma'ruf menilai, program sedekah putih yang digagas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengacaukan pemahaman masyarakat soal stunting.

Sedekah putih, yang mengajak masyarakat berkontribusi menyumbangkan susu dan makanan bergizi lainnya, dianggap Ma'ruf tak relevan untuk mengatasi stunting atau gagal tumbuh.

Alasan yang disampaikan Ma'ruf, kunci pencegahan stunting adalah 1.000 hari pertama pascaibu hamil.

Untuk pencegahan stunting, menurut dia, kuncinya bukan sekadar susu melainkan pemberian asupan yang cukup, sanitasi, dan air bersih hingga pemberian ASI selama dua tahun.

Menurut dia, jika susu baru diberikan setelah sang anak berusia dua tahun, maka tidak lagi berpengaruh untuk mencegah stunting.

Menanggapi itu, Sandiaga lantas menceritakan anak bungsunya, Sulaiman, yang lahir saat istrinya berusia 42 tahun.

Saat itu, ASI sang istri terhenti saat Sulaiman berusia enam bulan. Padahal, Sandiaga berkeinginan anaknya menyusu hingga usia 2 tahun.

Menurut Sandiaga, banyak anak lain bernasib seperti Sulaiman yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Jika hal ini yang dimaksud, kata Ace, tidak tepat jika Sandiaga menyebut program Sedekah Putih untuk mengatasi stunting.

Selain soal stunting, Ace berpendapat, Sandiaga juga tidak memberikan jawaban yang tepat saat menjawab soal dana transfer pendidikan.

"Jawabannya berputar-putar dan tidak nyambung dengan pertanyaan yang ditanyakan Abah Kiai Ma’ruf," kata Ace.

Ia juga menyoroti Sandiaga yang kembali mengungkapkan kasus pribadi warga. Menurut Ace, persoalan yang disampaikan Sandiaga sudah diatasi oleh pemerintah. 

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/18/14442561/tkn-soroti-jawaban-sandiaga-soal-stunting-dan-sedekah-putih

Terkini Lainnya

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke