Salin Artikel

Ombudsman Nilai Digitalisasi Berkas Perkara di Lembaga Peradilan Belum Maksimal

Adrianus berkaca pada pengalaman Ombudsman saat meneliti ketertiban administrasi berkas perkara di 10 provinsi.

Ombudsman mengambil sampel 4 berkas perkara dari setiap provinsi dan meneliti kelengkapannya.

Adapun kriteria berkas perkara merupakan tindak pidana umum, berkekuatan hukum tetap di tingkat pertama, putusan pidana di atas lima tahun serta perkara diputus pada periode 2015-2018.

"Kami melakukan pencarian mulai dari ada yang kami temukan di pengadilan, ada yang diketemukan di Lapas, ada yang ketemunya di polisi dan seterusnya. Ini memang menjadi kritik juga bahwa dokumen-dokumen peradilan itu ternyata susah diakses," kata dia di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

"Itu baru lembaga negara yang minta loh, belum perorangan. Saya enggak bisa bayangkan kalau ada mahasiswa, misalnya, ada permintaan data untuk skripsinya, maka saya kira akan pusing sendiri," lanjut dia.

Adrianus juga menyoroti perlakuan berkas perkara yang berbeda-beda.

Tim Ombudsman terkadang menemukan berkas perkara dalam kondisi rapi dan utuh. Di sisi lain, tim juga menemukan berkas yang tidak lengkap, bahkan rusak.

"Ada yang terkumpul rapi, ada yang harus kita kumpulkan, ada yang harus dibaca di tempat, ada yang boleh di-copya. Jadi perlakuan datanya berbeda-beda betul. Ini saja udah jadi masukan bahwa ternyata berkas dokumen hukum itu kelihatannya tidak menjadi hal yang dimuliakan," ujar Adrianus.

Ia berharap, lembaga peradilan memerhatikan digitalisasi berkas perkara secara utuh.

Di sisi lain, Adrianus juga berharap lembaga terkait mulai dari kepolisian, kejaksaan, pengadilan hingga Lapas untuk tertib administrasi dalam penanganan perkara.

Ombudsman berharap adanya sistem penanganan perkara terintegrasi.

Ia mencontohkan, dalam temuan survei Ombudsman di 10 provinsi, tingkat kepatuhan administrasi pada tahap penyidikan dan penuntutan berada pada zona kepatuhan sedang dan rendah.

"Ini memang mengindikasikan bubrahnya dokumentasi sehingga adalah seyogyanya dunia peradilan ini lebih memerhatikan soal-soal ini, gitu," kata adrianus.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/05/16553891/ombudsman-nilai-digitalisasi-berkas-perkara-di-lembaga-peradilan-belum

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke