Salin Artikel

Wapres Kalla Apresiasi Rekomendasi Munas Ulama NU soal Limbah Plastik

Wapres mengimbau kepada seluruh peserta Munas Alim Ulama dan Konbes NU untuk meninggalkan kebiasaan memakai kemasan makanan dan minuman sekali pakai.

"Jadi untuk menyelesaikan itu ialah kembali memakai botol gelas, atau bisa tidak perlu gelas, tapi (yang bisa) dicuci lagi. Jadi kalau pergi minum kopi, minta gelas (non-plastik)," kata Wapres Kalla saat menutup Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Banjar Patroman, Jawa Barat, Jumat (1/3/2019), seperti dikutip Antara.

Kebiasaan menggunakan kemasan plastik sekali pakai, lanjut Kalla, muncul dari kemalasan masyarakat untuk membawa dan mencuci kembali kemasan makanan dan minuman ketika bepergian.

Ditambah dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 260 juta, hal itu menyebabkan produksi sampah plastik di Indonesia terbesar kedua di dunia setelah China.

"Sekarang setiap minum kopi dikasih gelas plastik, diminum, habis kopinya, (gelasnya) dibuang. Itulah yang menyebabkan sampah plastik ini, karena penduduk kita paling banyak, maka kita sampah plastiknya juga termasuk banyak setelah China," jelas Wapres.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj dalam sambutannya mengatakan, sampah plastik disebabkan oleh faktor industri dan rendahnya budaya masyarakat menyadari risiko bahaya sampah plastik.

"Oleh karena itu, penanganan sampah plastik harus memasukkan elemen budaya, sehingga terbangun cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap pentingnya menghindarkan diri dari bahaya sampah plastik," kata Said Aqil.

Dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar itu, NU mendesak adanya upaya keras dari pemerintah untuk mengendalikan limbah plastik yang jumlahnya belakangan sangat mengkhawatirkan.

Indonesia menghasilkan sekitar 130.000 ton sampah plastik setiap hari, sementara hanya separuh di antaranya yang dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pembuangan sisa sampah itu, menurut Said Aqil, dibakar secara ilegal atau dibuang ke sungai dan laut sehingga merusak ekosistem.

"Mengingat semakin mendesaknya polusi plastik, NU mendesak pemerintah melakukan upaya yang lebih keras untuk menekan dan mengendalikan laju pencemaran limbah plastik di Indonesia," tegas Aqil.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/01/14410841/wapres-kalla-apresiasi-rekomendasi-munas-ulama-nu-soal-limbah-plastik

Terkini Lainnya

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke