LSI Denny JA mengkategorikan pemilih "wong cilik" sebagai mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulannya.
Jumlah mereka sebanyak 50 persen dari total responden sebanyak 1.200 orang. Survei tersebut dilakukan pada 18-25 Januari 2019 di 34 provinsi di Indonesia.
Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar menuturkan bahwa PDI-P memperoleh suara sebesar 22,8 persen.
Namun, perolehan suara PDI-P tersebut sudah menurun dari perolehan sebelumnya dari kalangan ini.
"Untuk PDI-P sendiri dari 24,7 (persen di Agustus 2018), sekarang di angka 22,8. Memang sudah lumayan cukup tersedot pemilihnya dengan partai-partai lain, sudah ada pergerakan dari partai-partai lain," tutur Rully saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Kemudian, Partai Gerindra memperoleh 12,9 persen suara. Mereka dibuntuti oleh Partai Golkar dengan mendapatkan 11,6 persen. Persaingan semakin ketat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saling mendekati, yaitu 11,3 persen.
Kemudian, Partai Nasdem berada di posisi kelima dengan 4,3 persen suara. Partai Demokrat mengekor dengan memperoleh 4 persen suara.
Selanjutnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduduki posisi ketujuh dengan perolehan suara sebesar 3,6 persen.
Rully menuturkan, Perindo masih masuk ke dalam jajaran 10 besar dan menempati posisi kedelapan. Ia mencatat, perolehan suara Perindo di kalangan "wong cilik" juga cukup fluktuatif.
"Partai baru di segmen pemilih wong cilik tetap bisa dikatakan yang memegang adalah Perindo. Dari awal Agustus di 2,3 persen mengalami pasang surut hingga bisa stagnan kembali di 2,6 persen," terangnya.
Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 1,8 persen, diikuti Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan 1,5 persen, Partai Hanura yang mendapatkan 0,7 persen, dan Partai Garuda dengan 0,3 persen.
Empat partai lainnya, yang terdiri dari Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), masing-masing memperoleh nol persen suara.
LSI Denny JA juga mencatat pemilih "wong cilik" yang belum tahu, belum menjawab, dan belum memutuskan, sebesar 22,6 persen.
Adapun survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada 18-25 Januari 2019 tersebut memiliki margin of error sebesar 2,8 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/20/16342851/survei-lsi-pdi-p-gerindra-golkar-pkb-dan-nasdem-kuasai-pemilih-wong-cilik