Menurut dia, markas tersebut justru sepi.
"Markasnya aja enggak hidup kok, sepi kok. Anda pernah lihat enggak?" kata dia, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Dia mengatakan, markas tersebut justru membangkitkan semangat kader PDI-Perjuangan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Markas itu kan membangunkan banteng tidur," ujar Ganjar.
Oleh karena itu, Ganjar mengaku tidak ambil pusing dengan penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jateng.
Menurut Ganjar, hal itu adalah dinamika yang biasa dalam kontestasi pemilu.
"Tinggal dinaikkan lagi loh, kok repot tho. Turun-naik itu kan biasa saja," kata dia.
Ganjar mengatakan, ia juga pernah mengalaminya saat Pilkada Jawa Tengah pada 2018. Elektabilitasnya naik-turun di sejumlah survei, tetapi akhirnya dia keluar sebagai pemenang.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo Joko Widodo bicara blak-blakan soal hasil survei internal timnya di Jawa Tengah. Ia mengakui bahwa elektabilitasnya bersama Ma'ruf Amin sempat turun.
"Empat minggu lalu di Jateng elektabilitas kita turun 2 persen. Tapi setelah saya undang tim kita (di Jawa Tengah) ke Jakarta, sekarang sudah naik lagi," kata Jokowi saat menghadiri silaturahmi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah, di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2/2019).
Oleh karena itu, Jokowi mengaku sangat menghargai kerja keras para pendukung dan relawannya di Jawa Tengah. Ia berharap para pendukung dan relawan terus bekerja keras hingga hari pemungutan suara pilpres 2019.
"Saya titip apa adanya bahwa dalam 2 bulan ini sangat menentukan sekali kemana arah negara ke depan akan kita bawa. Sehingga saya hargai kerja keras dukungan Bapak Ibu, utamanya di Jateng," ujar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/08/14464881/ganjar-pranowo-sebut-markas-prabowo-sandiaga-di-solo-tak-hidup