Salin Artikel

93 Tahun Berdirinya Nahdlatul Ulama...

Kegelisahan kelompok Islam muncul karena penerapan nilai-nilai Islam juga dibatasi penjajah. Beberapa ulama tergerak dan menginginkan perubahan dengan mendirikan sebuah organisasi.

Organisasi ini juga diharapkan dapat menyatukan sistem perekonomian, terutama di wilayah Jawa Timur. Akhirnya, beridrilah sebuah koperasi yang bernama Nahdlatul Tujjar.

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 19 Maret 2010, pada 1918 KH Wahab Chasbullah dan KH Hasyim Ashari merupakan tokoh di balik Nahdlatul Tujjar atau kebangkitan para usahawan.

Meskipun usianya tak panjang, organisasi ini berhasil menghimpun dana besar. Nahdlatul Tujjar juga berkembang menjadi basis perekonomian rakyat.

Kendala

Pada awal abad ke-20, polemik yang muncul di dunia Islam saat itu adalah gerakan pemurnian agama yang disertai tendensi menentang ajaran tradisional.

Sejumlah kelompok Islam di Indonesia pun mulai mengambil sikap atas gerakan pemurnian ini. Kemudian, digelar Kongres Al Islam di Yogyakarta pada 1925 yang menyepakati perlunya untuk kebebasan bermahzab dan juga peduli terhadap warisan peradaban.

Setelah itu, KH Hasyim Asy'ari ditunjuk sebagai Rais Akbar dalam organisasi baru.

Dilansir dari nu.or.id, pada 31 Januari 1926 disepakati berdirinya wadah persatuan ulama dalam memimpin umat menuju tercapainya "izzul Islam wal Muslimin" (kemuliaan Islam dan Muslim), yaitu Nahdlatul Ulama.

Hasyim Asy'ari lalu merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar) dan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab itu menjelaskan latar belakang dari khittah NU, yaitu sebagai dasar berpikir dan bertindak dalam sosial, agama maupun politik.

Resolusi Jihad

Seiring berjalanya waktu, NU tumbuh menjadi organisasi yang mendapat respons positif dari masyarakat. Tak hanya dari lingkungan pesantren, pengaruh NU mulai merambah ke berbagai lapisan masyarakat.

Pada 1935, NU mendeklarasikan konsep Darussalam. Konsep ini tak mengharuskan berdirinya negara Islam dan menjunjung tinggi keberagaman.

Tidak hanya itu, NU juga mengeluarkan sebuah resolusi untuk menanggapi peluang kembalinya penjajah pasca-kemerdekaan.

Ketika Inggris mulai datang ke Surabaya, NU menerapkan "Resolusi Jihad". Peran ini begitu terlihat pada 21 dan 22 Oktober 1945, saat pengurus NU se-Jawa dan Madura menggelar pertemuan di Surabaya.

Pertemuan dilakukan untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng Sekutu.

Pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari menyerukan imbauan kepada para santri untuk berjuang demi Tanah Air.

Resolusi itu disampaikan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Hasilnya, resolusi ini membawa pengaruh yang besar.

Mendirikan partai politik

Pada 1952, NU meninggalkan Masyumi dan memproklamasikan diri menjadi partai politik dua tahun sesudahnya. Dilansir dari BBC, NU ingin ikut berkontestasi dalam ajang politik.

Suaranya juga menakjubkan, karena NU berhasil menduduki urutan ketiga pada Pemilu 1955. Wakil-wakilnya juga berhasil mendukuki sejumlah kabinet pemerintahan ketika itu.

Dalam Pemilu 1971, NU bahkan berhasil menempati peringkat dua di bawah Golkar. Namun, kendala muncul saat Soeharto menerapkan asas tunggal, serta menyederhanakan peserta pemilu menjadi tiga, yaitu PPP, Golkar, dan PDI.

Akhirnya pada Muktamar NU XXV di Situbondo, Jawa Timur NU mengukuhkan kembali ke khittah 1926 dan menerima Pancasila sebagai asas organisasi.

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 4 Februari 1986, Muktabar Situbondo menetapkan NU untuk melepaskan diri dari kegiatan politik praktis.

PBNU ketika itu menyepakati upaya tersebut dengan konsekuen kegiatan politik menjadi urusan masing-masing anggota.

Kini lebih dari 90 tahun NU tercatat sebagai organisasi terbesar di Indonesia bersama dengan Muhammadiyah. Para tokoh-tokohnya juga menjadi bagian penting dalam pemerintahan Indonesia sampai saat ini.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/31/14095721/93-tahun-berdirinya-nahdlatul-ulama

Terkini Lainnya

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke