Hal itu disampaikan Sohibul di hadapan para calon anggota legislatif partainya, saat acara Konsolidasi Nasional Anggota DPR-DPRD PKS bertajuk "Menangkan PKS, Menangkan Indonesia", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).
Dia menjelaskan, kerja ekstra tersebut harus dilakukan karena partainya tidak mendapatkan efek ekor jas (coattail effect) seperti partai lain yang mengusung paslon.
"Bagi partai seperti PKS, kita harus bekerja 2 kali. Kita harus memasarkan calon presiden dan cawapres, kita juga harus memenangkan partai kita," ujar Sohibul.
Lain halnya dengan partai yang memiliki capres dan cawapres. Sohibul mencontohkan bahwa Partai Gerindra sekaligus dipromosikan saat paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berkampanye.
Menurutnya, hal yang sama juga terjadi di kubu parpol pengusung paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia mengambil contoh bahwa mengkampanyekan Jokowi, sama saja dengan mempromosikan PDI Perjuangan. Kemudian, mengkampanyekan Ma'ruf sama dengan mempromosikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sohibul berpandangan, kondisi yang sama juga dialami oleh partai lainnya, yang tidak memiliki capres-cawapres.
Ia mengumpamakan koalisi pengusung paslon 02 seperti sebuah bola, di mana parpol yang tidak memiliki capres-cawapres tidak terlihat karena berada di dalam bola itu.
Namun, Sohibul mengungkapkan, kondisi itu yang ingin mereka ubah. Ia pun menegaskan bahwa pileg dan pilpres harus sejalan untuk dimenangkan bersama.
"Kita tentu harus memikirkan, bagaimana kita bisa keluar dari dalam bola itu. Kita bisa nampak seperti nampaknya tulisan Prabowo-Sandi. Di bawah tulisan Prabowo-Sandi harus nampak ada nama Partai Keadilan Sejahtera," katanya.
Untuk itu, ia pun meminta seluruh mesin partai bekerja keras dan mengeluarkan sumber daya yang dimiliki untuk memenangkan PKS di pemilu mendatang.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/30/18164651/presiden-pks-minta-kadernya-kerja-ekstra-untuk-pileg-dan-pilpres