Ia menyinggung mengenai kelaparan dan gizi buruk yang terjadi di kabupaten Asmat, Papua, yang terjadi pada akhir 2017 lalu.
"Negara beberapa waktu yang lalu panik karena puluhan anak-anak di Kabupaten Asmat meninggal karena kelaparan, karena pejabat-pejabat pemerintahnya tidak hadir untuk membantu mereka yang paling membutuhkan," kata Prabowo.
Bahkan, Prabowo menyebut kasus kelaparan ini tak hanya terjadi di provinsi paling timur Indonesia. Menurut dia, kelaparan juga terjadi di dekat pusat pemerintahan di Ibukota.
"Ada warganya yang tinggal hanya 3 jam dari Istana Negara, tidak mampu berangkat sekolah karena sudah 2 hari tidak makan," kata Prabowo tanpa menyebut secara spesifik warga yang dimaksud.
Prabowo mengatakan, kondisi inilah yang ia sebut sebagai paradoks Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia adalah negara kaya, namun rakyatnya masih banyak yang miskin.
"Kalau kita tidak hati-hati, kalau kita tidak waspada, kalau kita tidak berubah, kalau kita tidak bertindak dengan segera, situasi ini akan terus berlanjut ke arah yang lebih buruk," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, kondisi inilah yang membuat ia dan Sandiaga tergugah untuk maju dalam pilpres.
Mantan Danjen kopassus ini menegaskan, tak boleh ada warga yang kelaparan di negara yang telah merdeka.
"Mudah sekali untuk berkata, 'Indonesia akan bertahan 1.000 tahun kedepan'. Tapi, saudara-saudara sekalian, apakah negara yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya dapat bertahan 1.000 tahun?" ujar Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/15/13000091/prabowo--puluhan-anak-di-asmat-meninggal-pejabat-pemerintah-tidak-hadir