Untuk moderator, masing-masing kandidat diminta mengusulkan tiga pasang.
"Jadi masing-masing saya minta mengusulkan 3 pasang nama untuk jadi calon moderator. Terus KPU kirim 4 pasang. Jadi total 10 pasang," ujar Arief di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jumat (14/12/2018).
Nantinya, dari 10 pasang calon moderator akan dikerucutkan menjadi 5 pasang yang akan memoderatori 5 debat.
Namun, skema ini dilakukan jika sudah ada kepastian setiap debat dipandu sepasang moderator.
Arief mengatakan, masih ada kemungkinan debat dipandu satu moderator saja.
"Jadi moderator ini masih dibahas apakah seorang saja atau sepasang," kata dia.
Sementara itu, untuk nama panelis, masing-masing kandidat diminta mengusulkan dua orang untuk setiap kelompok tema.
KPU juga akan mengusulkan panelis dengan jumlah yang belum ditentukan.
"Untuk panelis, masing-masing mengirimkan dua nama untuk setiap kelompok tema. Misalkan debat pertama temanya ekonomi, politik, dan budaya. Pasangan 01 mengirimkan dua nama, pasangan 02 kirim dua nama, nanti KPU punya juga dua, tiga, atau empat nama," ujar Arief.
Ada 14 tema yang disodorkan KPU untuk masuk dalam bahasan debat. Dari 14 tema itu akan dikelompokkan untuk masuk dalam lima debat.
"Panelis tugasnya membuat soal yang akan diajukan pada saat debat. Jadi bukan dia yang memoderatori debatnya," kata Arief.
Rencananya, debat digelar pada Januari-April 2019 sebanyak lima kali. Tepatnya pada 17 Januari, 17 Februari, 17 Maret, 30 Maret, dan 13 April 2019.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/14/15014101/dua-tim-capres-cawapres-diminta-beri-usulan-nama-panelis-dan-moderator-debat