Salin Artikel

Bareskrim Ungkap Jaringan Pemalsu Kartu Kredit

Kasubdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes (Pol) Dani Kustoni mengungkapkan, tiga pelaku telah ditangkap, yaitu HT, BS, dan MFN.

Sementara, polisi masih mendalami keterangan satu pelaku lainnya.

Dani menuturkan, para pelaku tersebut menggunakan kartu kredit yang telah dimodifikasi untuk berbelanja dan meraup keuntungan.

"Pelaku ini melakukan manipulasi atau memodifikasi kartu kredit yang seolah-olah kartu kredit ini valid dan sah, sehingga komplotan ini bisa melakukan pembelanjaan atau pembelian di toko-toko," jelas Dani saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).

Ia menuturkan, para pelaku telah melakukan aksinya sejak Juni tahun 2017. Selama itu pula, mereka telah berbelanja di sejumlah toko di Pulau Sumatera, seperti di Aceh, Medan, Padang, Palembang, dan Lampung.

Selain itu, pelaku juga disebutkan telah melakukan transaksi di Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Blitar, dan Surabaya. Toko yang menjadi sasaran pelaku adalah toko emas dan elektronik.

Dalam melakukan tindakannya, modus operandi para pelaku adalah dengan mengganti cip dalam kartu kredit yang tidak valid sehingga dapat digunakan kembali.

"Modusnya adalah pelaku menggunakan atau membeli kartu kredit yg sudah tidak valid lagi, kemudian cipnya dimodifikasi dengan menggunakan smart chip dengan menggunakan software, seolah-olah kartu kredit ini menjadi valid kembali," jelas Dani.

Kerugian akibat penipuan yang dilakukan komplotan ini diperkirakan sebesar Rp 2,5 miliar.

Ketiga pelaku ditangkap di tempat yang berbeda-beda. Tersangka HT ditangkap di Maximilian Restoran Raintree Boutique Villa and Gallery, Yogayakarta, pada 18 Oktober 2018.

Sementara itu, tersangka BS diciduk pada 23 Oktober 2018, di kediamannya yang berada di Johor, Medan, Sumatera Utara.

Untuk tersangka MFN, polisi menangkapnya di kediamannya, di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 23 Oktober 2018.

Dari ketiganya, polisi menyita sejumlah identitas pribadi, laptop, satu buah mesin EDC, perhiasan emas, telepon genggam, mobil, dan 53 kartu kredit.

Para tersangka dikenakan pasal 378 KUHP dan/atau pasal 49 jo pasal 33 dan/atau pasal 36 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Selain itu, polisi juga menyangkakan pasal 3, 4, dan 5, UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Hukuman maksimal bagi tersangka adalah 20 tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp 20 miliar.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/14/12421401/bareskrim-ungkap-jaringan-pemalsu-kartu-kredit

Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke