Ia menilai sepanjang keributan tersebut sebatas di media sosial dan media massa serta tidak berlanjut di dunia nyata maka tak menjadi soal.
"Ribut di media, saling cerca macam-macam. Saling kritik. Bahwa ribut di dunia maya silakan, tapi ribut fisik kita bersyukur tidak terjadi. Jadi silakan berkelahi di dunia maya lah. Yang di bawah tenang-tenang. Itu yang terjadi di Indonesia," kata Kalla.
Ia mengatakan, keributan yang terjadi di media sosial saat masa kampanye merupakan konsekuensi dari perkembangan teknologi informasi yang pesat.
Karena itu, kata Kalla, saat ini sudah tak zamannya mengumpulkan massa besar-besaran untuk kampanye.
Menurut mantan Ketua Umum Golkar itu, saat ini justru lebih efektif menggalang kekuatan di media sosial.
Ia menambahkan, efek lain dari perkembangan teknologi informasi ialah berkurangnya peran penggalangan massa di masing-masing partai. Kalla mengatakan hal itu digantikan dengan divisi media sosial.
"Zaman dulu saya ini ketua partai, waktu zaman menjelang pemilu, pertama yang kami angkat seksi penggalangan massa. Sekarang enggak ada lagi seksi penggalangan massa. Yang ada cyber army," lanjut Kalla.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/10/20284651/menurut-kalla-tak-masalah-masyarakat-ribut-soal-pilpres-di-media-sosial