Pertemuan itu merupakan silaturahim yang sudah sering dilakukan sebelum ia menjadi calon wakil presiden.
"Karena objek-objek pertemuan saya itu ulama. Ulama enggak suka istilah kampanye, dikampanyei, mereka enggak begitu suka, tetapi disilahturahimi. Nah itu mereka suka sekali istilahnya," ujar Ma'ruf di kediamannya di Jalan Situbondo, Senin (10/12/2018).
Ma'ruf mengatakan, hubungan dengan ulama dan kelompok masyarakat pesantren merupakan penguatan hubungan yang sebelum telah terjalin.
Ia menegaskan, pertemuannya dengan ulama bukan untuk memengaruhi.
"Sejak saya jadi Rais Aam PBNU, Ketum MUI, jadi silahturahim dengan mereka sudah lama berlangsung. Saya dengan mereka tinggal melakukan penguatan-penguatan sehingga bukan kita memengaruhi mereka, tetapi itu sudah terjalin," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf baru melakukan kampanye pada Januari 2019. Saat itu, kegiatan yang dilakukan fokus untuk meningkatkan elektabilitas di wilayah-wilayah yang dinilai masih kurang.
"Kalau kampanye resminya memang bulang Januari, artinya itu seluruhnya all out," kata dia.
Ma'ruf menyampaikan hal ini dengan didampingi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir. Erick mengatakan akan ada kejutan yang akan diberikan Ma'ruf Amin setelah mulai kampanye.
"Nanti bulan Januari kampanyenya dan Insya Allah banyak kejutan-kejutan," ujar Erick.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/10/12364651/menurut-maruf-para-ulama-tak-suka-silaturahim-disebut-kampanye