Salin Artikel

Jokowi dan Peran Keluarga Menjawab Hoaks

Apalagi, belakangan, Jokowi tak hanya disibukkan aktivitasnya sebagai kepala negara, namun juga sebagai calon presiden.

Hampir setiap akhir pekan Jokowi berkunjung ke berbagai daerah untuk melakukan kegiatan kampanye. Sementara, anak-anak serta menantu Jokowi juga sibuk mengurusi bisnis masing-masing.

Baru pada akhir pekan ini, Jokowi dan keluarga akhirnya kembali punya kesempatan untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Jumat (7/12/2018) malam.

Jokowi dan seluruh keluarga intinya bisa berkumpul di kediaman Presiden, di vila Bayu Rini, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Namun, acara kumpul keluarga Jokowi pekan ini tak seluruhnya digunakan untuk momen privat. Pada Sabtu paginya, Jokowi dan seluruh keluarga mengadakan acara bincang-bincang santai dengan wartawan yang biasa meliput di Istana Kepresidenan.

Acara ini sudah diagendakan sejak dua hari sebelumnya.

Sebelum acara bincang-bincang dimulai, Jokowi dan keluarga lebih dulu jalan-jalan pagi di halaman Istana Bogor yang Asri.

Jalan Pagi

Jokowi sekeluarga keluar dari kediaman sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka kompak mengenakan baju atau jaket kasual, celana training dan sneakers.

Ada anak sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka beserta istri Selvi Ananda, dan putra mereka Jan Ethes Sri Narendra. Ikut pula putri Jokowi, Kahiyang Ayu bersama suami Bobby Nasution, dan putri mereka Sedah Mirah Nasution. Ibu Negara Iriana juga ikut menemani sang suami.

Hanya putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep yang tidak ikut. Kaesang tak bisa hadir karena harus berangkat ke Makassar untuk meresmikan cabang Sang Pisang.

"Tadi berangkat subuh ke Makassar. Tidak bisa ditahan, pekerjaan nomor satu," ujar Jokowi.

Saat jalan-jalan pagi itu, Jokowi sekeluarga sempat memberi makan rusa dan ikan yang ada di Kompleks Istana Bogor.

Jokowi lebih banyak menggandeng Jan Ethes selama jalan-jalan. Ia tampak gembira saat diajak Jokowi memberi makan ikan dialiran sungai kecil.

Sementara Iriana lebih banyak menggendong Sedah Mirah Nasution yang baru berusia 4 bulan.

Usai memberi makan ikan, Jokowi dan Jan Ethes sempat menghampiri wartawan. Di hadapan awak media, Jokowi meminta Jan Ethes bernyanyi lagu Indonesia Raya.

"Coba nyanyi Indonesia Raya," kata Jokowi.

Jan Ethes tampak tersenyum malu-malu. Akhirnya, Jokowi yang menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan wartawan.

"Indonesia, tanah airku, tanah tumpah darahku," lantun Jokowi.

Mendengar kakeknya bernyanyi, Jan Ethes pun langsung menunjukkan sikap hormat. Tangan kanannya kemudian diangkat dan menempel ke sisi kepala kanannya.

Usai jalan-jalan di Istana Bogor, Jokowi sekeluarga lalu menuju Grand Garden Cafe di Kebun Raya Bogor untuk berbincang-bincang dengan wartawan.

Menumpang mobil golf, Jokowi dan keluarga sempat menyapa masyarakat yang tengah menikmati suasana pagi di Kebun Raya Bogor.

Bincang-Bincang

Setibanya di Grand Garden Cafe, Jokowi dan keluarga langsung menggelar acara bincang-bincang santai dengan wartawan. Wartawan yang biasa meliput di Istana Kepresidenan diberi kesempatan bertanya, namun dibatasi hanya seputar Jokowi dan keluarga.

"Ini temanya hari ini ya keluarga. Jadi tolong jangan bertanya di luar keluarga," kata penyanyi Tompi, selaku pemandu acara.

Wartawan pun bertanya banyak hal kepada Jokowi dan keluarga. Salah satunya adalah bagaimana keluarga merespons fitnah dan hoaks yang selama ini kerap menyerang Jokowi.

Jokowi lantas meminta putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka untuk menjawab pertanyaan itu. Gibran mengatakan, komentar negatif, fitnah dan hoaks kepada ayahnya sudah muncul sejak menjadi wali kota Solo.

"Saat wali kota, gubernur, sekarang pilpres, pasti ada komentar negatif terus. Yang jelas kalau ada komentar negatif, dari keluarga tidak boleh reaktif," kata Gibran.

Gibran juga mengaku selalu mengingatkan teman-temannya untuk tidak terlalu menanggapi fitnah dan hoaks terhadap Jokowi yang bertebaran di media sosial.

"Jangan terlalu merespons dengan reaktif karena akan membuat berita hoaks itu semakin viral," kata dia.

Ada juga pertanyaan seputar peluang anak-anak Jokowi masuk politik. Jokowi lalu menjawab pertanyaan itu dengan melempar guyon.

Sambil tertawa kecil, Jokowi menyebut bisa saja putra bungsunya Kaesang menjadi calon presiden pada 2024.

"Misalnya besok mau nyalon, tahu-tahu Kaesang mau nyalonin presiden di 2024, ya nggak ngerti juga saya," kata Jokowi sambil tertawa kecil.

Pernyataan Jokowi itu langsung diprotes Gibran. Gibran menilai tak tepat jika Kaesang yang belum punya pengalaman di politik dan pemerintahan langsung menjadi calon presiden.

"Jangan seperti itu, harus mulai dari bawah dulu. Dari bupati, wali kota, gubernur, baru. Jadi ada jenjang kariernya," kata dia.

Selain pertanyaan yang menyerempet ke politik, ada juga pertanyaan-pertanyaan human interest, seperti bagaimana Jokowi mendidik anak-anak dan cucunya selama ini.

"Yang berkaitan dengan agama, selalu saya tekankan kepada anak-anak diberikan ke awal sedini mungkin. Seperti kemarin saya ajak Jan Ethes ke masjid untuk jumatan dengan saya," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/09/10310761/jokowi-dan-peran-keluarga-menjawab-hoaks

Terkini Lainnya

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke