Prabowo mengungkapkan salah satu kalimat kebijaksanaan masyarakat Tiongkok yang ia pegang teguh, yakni "seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak".
"Dalam menjalankan kepemimpinan saya, saya banyak sekali dipengaruhi oleh sejarah Tiongkok, oleh filosofi dan pelajaran-pelajaran Tiongkok," ujar Prabowo saat berbicara dalam acara makan malam dan ramah tamah bersama para pengusaha Tionghoa di Super Ballroom Suncity, Gedung Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam.
"Salah satu pelajaran yang saya pegang teguh adalah satu kalimat yang sangat penting. Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," ucapnya.
Prabowo mengaku, sangat menghormati sejarah peradaban masyarakat Tiongkok yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Ia juga banyak belajar dari kebudayaan masyarakat Tiongkok. Menurut Prabowo, setiap negara memiliki hal-hal baik yang dapat ditiru.
"Saya menyesal saya baru ketemu ini (falsafah Tiongkok) sesudah saya pensiun (dari kemiliteran). Kalau saya ketemu ini waktu saya mayor, mungkin saya udah lama jadi presiden," kata Prabowo yang membuat ratusan pengusaha yang hadir tertawa.
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan dianggap sebagai antek ataupun antiterhadap Tiongkok.
"Kalau saya hormat pada Tiongkok tidak berarti saya anteknya Tiongkok," tegas Prabowo.
Acara makan malam dan ramah tamah tersebut digagas oleh sejumlah pengusaha Tionghoa yang telah menyatakan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.
Tujuannya agar warga dari komunitas Tionghoa, khususnya dari kalangan pengusaha, lebih mengenal visi misi yang diusung Prabowo.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Media dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo, politisi Partai Gerindra Ahmad Dhani
Hadir pula Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, anggota BPN Maher Algadri dan Fuad Bawazier serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/08/06300041/ini-filsafat-tiongkok-yang-pengaruhi-gaya-kepemimpinan-prabowo-