Salin Artikel

Pemutakhiran Data Pemilih di Sulteng Dilakukan pada Januari 2019

Alasannya, masih ada tiga kabupaten/kota yang belum bisa melakukan pemutakhiran data akibat kerusakan yang ditimbulkan karena gempa dan tsunami yang terjadi pada 29 September 2018.

Tiga daerah itu adalah Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi. KPU di tiga kabupaten/kota tersebut meminta penundaan waktu pemutakhiran data pemilih kepada KPU RI.

"Kemungkinan baru Januari bisa (pemutakhiran data), karena menunggu situasi tenang dulu. Mereka menunggu kegiatan administrasi di wilayah-wilayah adminstrasi bisa berfungsi normal," kata Ketua KPU Arief Budiman saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018).

Arief mengatakan, pemutakhiran tidak bisa dilakukan sekarang karena warga masih fokus melakukan pemulihan pasca-bencana.

Meski demikian, KPU tetap melakukan pemutakhiran data pemilih di wilayah-wilayah lain sesuai target.

Jika menemukan pemilih yang sebelumnya sudah masuk ke Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan diketahui bahwa yang bersangkutan menjadi korban meninggal dunia, maka KPU akan mencoret nama pemilih tersebut.

Sebelumnya, Komisioner KPU Viryan Azis mengatakan, pihaknya mencoret sekitar 1.000 nama pemilih di wilayah terdampak bencana Sulteng yang tercatat meninggal dunia.

Data tersebut mengacu kepada catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta kantor desa/kelurahan setempat.

Meski pemutakhiran data di Sulteng dilakukan pada Januari 2019, Arief memastikan KPU akan melakukan penetapan DPT hasil perbaikan II (DPThp) sesuai dengan jadwal, yaitu 15 Desember 2018.

Saat penetapan, KPU akan menggunakan DPT hasil perbaikan I khusus bagi wilayah Palu, Donggala, dan Sigi.

"Kan kami sudah punya (data pemilih) untuk tiga kabupaten itu, sudah kami tetapkan di poenetapan DPT yang terdahulu. Kami pakai data itu," ujar Arief.

Hingga saat ini, KPU sudah menetapkan DPT Pemilu 2019 sebanyak dua kali. Penetapan pertama dilakukan 5 September 2018 dengan data 185.732.093 pemilih. Namun, dari jumlah tersebut, disinyalir masih terdapat data pemilih ganda.

Sehingga, disepakati penyempurnaan DPT selama 10 hari untuk membersihkan data ganda, yaitu hingga 16 September 2018. Pada tanggal tersebut, jumlah DPT berkurang menjadi 185.084.629 pemilih.

Akan tetapi, data ganda belum sepenuhnya dibersihkan sehingga kembali dilakukan penyempurnaan DPT selama kurun waktu 60 hari, yaitu hingga 15 November 2018.

Hingga Kamis (15/11/2018) KPU menghimpun data pemilih sementara berjumlah 189.144.900 pemilih. Data itu dihimpun dari 34 provinsi, yaitu 28 provinsi menggunakan data hasil pemutakhiran pasca DPT hasil perbaikan I dan 6 provinsi lainnya menggunakan data existing (data lama hasil DPT hasil perbaikan I).

Karena masih ada KPU provinsi yang masih belum selesai melakukan pemutakhiran, maka dilakukan perpanjangan waktu 30 hari ke depan, atau 15 Desember 2018, untuk proses penyempurnaan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/07/05193121/pemutakhiran-data-pemilih-di-sulteng-dilakukan-pada-januari-2019

Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke