Salin Artikel

Wapres Kalla Tinjau Rekonstruksi dan Rehabilitasi di Lombok

Wapres bertolak dari Bandara Adi Sutjipto, sekitar 11.00 WIB, dan tiba di Bandara Internasional Lombok sekitar pukul 13.00 Wita (12.00 WIB).

Seperti dikutip Antara, Wapres kemudian melanjutkan perjalanan meninjau lokasi yang kini tengah mulai rekonstruksi di Pengempel Indah, Bertais, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Di tempat tersebut, masih tampak banyak masyarakat yang hidup dengan bangunan dari seng dan terpal.

Sementara tampak dua rumah rekonstruksi yang telah dibangun rangka tulang dan atapnya, meskipun tembok di bangunan 6 x 6 tersebut belum dibuat.

Sementara anggota TNI berseragam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Lombok tengah membantu mengerjakan bangunan di lahan yang telah diberi pondasi.

Wapres juga berdialog dengan warga pemilik bangunan rumah yang telah terbentuk kerangka tulang dan atapnya tersebut.

Selain itu, Wapres berdialog dengan warga yang dituakan di tempat tersebut.

Usai meninjau Pengempel, Wakil Presiden melanjutkan peninjauan ke SMP Negeri 6 Mataram yang sebelumnya juga terkena dampak gempa.

Gedung SMP tiga tingkat tersebut kini telah dipakai untuk kegiatan belajar mengajar setelah dilaksanakan rehabilitasi.

Usai meninjau, Wapres melaksanakan rapat koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Komplek Kantor Gubernur di Mataram, NTB.

Dalam rapat tersebut hadir Gubernur NTB Zulkieflimansyah berserta jajarannya.

Sementara Wakil Presiden didampingi mantan Ketua Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh dan Nias, Kuntoro Mangkusubroto.

Wapres dan rombongan diagendakan kembali ke Jakarta pada Minggu sore waktu setempat, usai rapat koordinasi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/04/16204001/wapres-kalla-tinjau-rekonstruksi-dan-rehabilitasi-di-lombok

Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke